Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) membantah adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK massal di lingkungan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR).
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyebut, Kemnaker telah menurunkan tim untuk memastikan kebenaran dari kabar tersebut. Hasilnya, kata dia, kondisi di lapangan berbanding terbalik dengan informasi yang beredar.
“Setelah kita cek sebenarnya juga tidak semuanya [melakukan PHK]. Mayora misalnya, kita sudah cek ternyata ya tidak seperti itu beritanya,” kata Yassierli dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kemnaker, Jakarta Selatan, Rabu (5/3/2025).
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker Indah Anggoro Putri. Dia memastikan, Mayora tidak melakukan pemangkasan karyawan.
Alih-alih melakukan pemangkasan, Indah mengatakan, Mayora justru menambah tenaga kerja. Apalagi, perusahaan tengah kebanjiran pesanan jelang hari raya Idulfitri.
“Mereka produksi biskuit ya, camilan biskuit. Menjelang Lebaran, order banyak, malah mereka nambah pekerja. Jadi tidak semua informasi itu benar,” ujar Indah.
Baca Juga
Kabar mengenai PHK massal di Mayora sempat mencuat di platform media sosial X. Akun @NenkMonica dalam cuitannya pada 21 Februari 2025 menyebut bahwa sebanyak 800 karyawan PT Mayora Indah Tbk. mengalami PHK sepihak.
“Keputusan ini menuai protes dari para pekerja yang menilai kebijakan tersebut tidak adil dan melanggar hak-hak ketenagakerjaan,” tulis akun tersebut, dikutip Rabu (5/3/2025).
Dia juga mengunggah video berdurasi 15 detik yang memperlihatkan sekumpulan orang yang tengah berkumpul. Pemilik video tersebut juga menambahkan narasi “Mayora tidak bercerita tapi tiba-tiba terminetin ribuan karyawan tanpa sebab”.
Hingga berita ini ditayangkan, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1 juta kali dan disukai oleh 12.800 pengguna akun X.