Bisnis.com, JAKARTA – Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPI) batal menggelar aksi unjuk rasa di Istana Negara Jakarta Pusat dan Kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), serta di wilayah lain seperti Semarang yang sedianya dijadwalkan pada Rabu (4/3/2025).
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, keputusan itu diambil menyusul adanya konferensi pers di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025) mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan pemerintah dalam menangani kisruh pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap ribuan pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex.
“Partai Buruh dan KSPI menyatakan membatalkan aksi di Istana, Kemenaker, dan di Semarang pada 5 Maret 2025,” tegas Said Iqbal dalam konferensi pers melalui zoom, Selasa (4/3/2025).
Pada konferensi pers yang digelar di Istana Negara, Senin (3/3/2025), perwakilan tim kurator Nurma Sadikin menyebut bahwa tim kurator telah membuka opsi penyewaan alat berat untuk meningkatkan harta pailit dan menjaga aset agar tidak turun nilainya.
Adapun dalam dua pekan ke depan, tim kurator akan memutuskan investor yang bakal menyewa aset Sritex Group usai dinyatakan pailit beberapa waktu lalu.
“Dalam dua minggu ini kurator akan memutuskan siapa investor yang akan menyewa terhadap aset Sritex,” kata Nurma dalam konferensi pers di Istana Negara, mengutip YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/3/2025).
Baca Juga
Seiring adanya langkah tersebut, Said Iqbal menuturkan, pihaknya memberikan waktu dua minggu kepada pemerintah untuk melaksanakan langkah-langkah yang telah disampaikan dalam konferensi pers pada Senin (3/3/2025).
“Kami memberi ruang dua minggu ini langkah-langkah pemerintah apa,” ujar Said Iqbal.
Kendati menunda aksi demonstrasi, Said Iqbal memastikan bahwa pihaknya tetap mendirikan posko pengaduan yang dapat dimanfaatkan oleh para karyawan Sritex yang ter-PHK.
Pihaknya dalam dua minggu ke depan juga akan memantau siapa investor baru yang bakal menyewa aset Sritex Group dan proses perekrutan para karyawan Sritex yang sempat ter-PHK.
Selain itu, Partai Buruh dan KSPI meminta Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli untuk membuat notulensi hasil perundingan antara serikat pekerja dengan pimpinan perusahaan Sritex.
“Dengan demikian, kami putuskan tidak ada aksi besok,” tegasnya.