Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Beras RI Diramal Tembus 13,95 Juta Ton Januari-April 2025, Naik 26%

BPS memperkirakan produksi beras dalam negeri mencapai 13,95 juta ton sepanjang Januari—April 2025, tertinggi sejak 2019.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras dalam negeri mencapai 13,95 juta ton sepanjang Januari—April 2025, tertinggi sejak 2019.

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan produksi beras diperkirakan meningkat sebanyak 2,88 juta ton beras atau sebesar 25,99% dibandingkan Januari—April 2024. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, produksi beras hanya mencapai 11,07 juta ton.

“Produksi beras sepanjang Januari—April atau subround I 2025, diperkirakan mencapai 13,95 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 2,88 juta ton atau naik 25,99% dibandingkan periode yang sama 2024,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (3/3/2025).

Pada Januari 2025, produksi beras untuk konsumsi pangan diperkirakan mencapai 1,24 juta ton atau mengalami peningkatan 42,21% dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 0,87 juta ton.

Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Februari—April 2025 diperkirakan mencapai 12,71 juta ton. Produksinya naik 2,51 juta ton atau sebesar 24,60% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Data BPS menunjukkan, potensi produksi beras sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan menjadi yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Tercatat, total produksi beras Januari—April atau subround I 2025 diperkirakan mencapai 13,95 juta ton beras, sedangkan pada periode yang sama 2019 pernah mencapai 13,63 juta ton beras.

Bahkan, potensi produksi beras sepanjang empat bulan pertama 2025 hampir mengejar produksi pada Januari—April 2018 yang mencapai 14,79 juta ton.

“Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, potensi produksi beras sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan tertinggi yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir atau sejak 2019,” ungkapnya.

Potensi Padi dan Lahan

BPS mengungkap, potensi produksi beras sejalan dengan potensi produksi padi yang diperkirakan akan mencapai 24,22 juta ton gabah kering giling (GKG) pada Januari—April 2025. Angkanya mengalami peningkatan 5 juta ton GKG atau sebesar 26,02% dibandingkan dengan peridoe yang sama tahun lalu.

Jika dibandingkan dengan realisasi produksi pada tahun-tahun sebelumnya, Amalia menuturkan bahwa potensi produksi padi sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan merupakan yang tertinggi dalam tujuh tahun terakhir atau sejak 2019.

Di sisi lain, luas panen padi sepanjang subround I 2025 juga diperkirakan naik 0,99 juta hektare atau 27,69% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sepanjang Januari—April 2025, diperkirakan luas panen padi mampu mencapai 4,56 juta hektare.

“Tentunya, angka realisasi nantinya bisa lebih atau lebih tinggi dibandingkan angka potensi, bergantung pada kondisi pertanaman padi sepanjang Februari—April 2025,” terangnya.

Selain itu, BPS menyebut potensi luas panen padi sepanjang Januari—April 2025 diperkirakan merupakan yang tertinggi dalam 7 tahun terakhir atau sejak 2019 silam.

Berdasarkan hasil amatan survei kerangka sampel area (KSA) pada Januari 2025, memperlihatkan sekitar 5,30% lahan pertanian untuk budidaya tanaman padi telah mengalami fase panen. Amalia menyebut angka ini meningkat dibandingkan Januari 2024 yang sebesar 3,93%.

Hasil amatan juga memperlihatkan sekitar 58,84% lahan pertanian untuk budidaya tanaman padi sedang ditumbuhi tanaman padi (standing crops) pada fase vegetatif awal sekitar 23,32%. Selain itu, sebagian memasuki fase vegetatif akhir atau sebesar 21,64% dan fase generatif sebesar 13,87%.

“Kondisi ini lebih baik dibandingkan dengan Januari 2024, di mana proporsi standing crops hanya sebesar 50,33% pada Januari 2024 dari luas lahan pertanian untuk budidaya tanaman padi,” tuturnya.

Amalia menambahkan, kondisi panen dan standing crops yang lebih baik pada Januari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu menunjukkan potensi panen padi sepanjang Januari—April 2025 lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper