Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Konsumen/IHK Februari 2025 diperkirakan akan melanjutkan tren disinflasi alias inflasi yang melaju lebih lambat dari bulan-bulan sebelumnya.
Berdasarkan konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg, median atau nilai tengah dari 20 ekonom sebesar 0,55% secara tahunan atau year on year (YoY). Angka tersebut lebih rendah dari realisasi inflasi Januari 2025 yang sebesar 0,76% YoY.
Estimasi tertinggi terpantau berada di angka 0,8% YoY yang dikeluarkan oleh ekonom KB Valbury Sekuritas Fikri C Permana. Sementara estimasi terendah di angka 0,04% oleh Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) atau BCA David Sumual.
“Inflasi melambat jauh karena harga bahan pokok,” ujar David, Minggu (2/3/2025).
David menjelaskan bahwa pada Februari 2025 dibandingkan dengan Februari tahun lalu, hampir semua komoditas pangan pembentuk inflasi melambat, termasuk beras dari sebelunya inflasi 3,5% menjadi -1,1% YoY.
Hal tersebut sejalan dengan deflasi bulanan atau month to month (MtM) yang diperkirakan sebesar 0,27% karena harga bahan pokok semua mengalami penurunan dibandingkan Januari, kecuali beras yang stagnan dan gula pasir yang harganya sedikit mengalami kenaikan.
Baca Juga
Pada saat bersamaan, komponen inflasi inti atau core inflation diperkirakan kembali meningkat karena harga emas yang naik cukup tinggi.
Di sisi lain, harga yang diatur pemerintah atau administered price sedikit akselerasi karena harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax mengalami kenaikan harga. Terlebih, pemerintah masih memberikan diskon tarif PLN sampai dengan Februari.
Sebagaimana pada Januari 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan realisasi IHK mengalami deflasi 0,76% MtM dan inflasi 0,76% YoY. Deflasi bulanan bahkan inflasi yang melambat tersebut utamanya akibat diskon tarif listrik.
Dari sisi IHK bulanan, Konsensus ekonom turut mengestimasikan akan mengalami inflasi tipis secara bulanan, sebesar 0,11% MtM. Estimasi IHK tertinggi hanya sebesar 0,34%, sementara terendah sebesar -0,6%.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) atau Bank Mandiri Andry Asmoro melihat penurunan harga bahan pokok seperti daging ayam, telur ayam ras, cabai rawit, serta bawang merah akan membuat IHK deflasi tipis 0,04% MtM.
Sementara harga bahan bakar bersubsidi tetap tidak berubah sementara harga bahan bakar non-subsidi naik rata-rata 5% pada Februari.
“Dari komoditas lain, harga tiket pesawat akan normal pada Februari 2025, setelah diskon yang diterapkan pada bulan Desember 2024 dan Januari 2025” tuturnya.