Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Jadi Pemimpin Aliansi Tekstil Asean Meski Industri Semrawut

Indonesia menerima presidensi kepengurusan aliansi tekstil Asean atau Asean Federation of Textile Industries (AFTEX) yang sebelumnya dipegang oleh Kamboja.
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). / Bisnis - Rachman
Sejumlah karyawan tengah memproduksi pakaian jadi di salah satu pabrik produsen dan eksportir garmen di Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). / Bisnis - Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dikabarkan menerima presidensi kepengurusan Asean Federation of Textile Industries (AFTEX) yang sebelumnya dipegang oleh Kamboja. Tongkat Presiden AFTEX telah diserahkan ke Indonesia pada 28 Februari 2025 hingga 2 tahun ke depan. 

Adapun, acara serah terima tersebut diselenggarakan di Pnompenh, Kamboja yang dihadiri oleh seluruh negara-negara anggota AFTEX yaitu Kamboja, Indonesia, Singapura, Thailand, Laos, Myanmar, Vietnam, Filipina dan Malaysia.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa mengatakan pihaknya optimistis bahwa industri tekstil dan garmen dalam negeri akan segera pulih, meskipun saat ini digempur berbagai tantangan. 

“Karena, situasi yang dialami oleh Indonesia saat ini, sebenarnya mirip-mirip dengan yang dialami oleh beberapa negara produsen tekstil dan garment anggota AFTEX,” kata Jemmy dalam keterangan resminya, Minggu (2/3/2025). 

Dia tak memungkiri bahwa industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dalam negeri saat ini banyak kesulitan karena banjir impor produk jadi dan menghadapi tantangan dari lemahnya regulasi perlindungan terhadap industri padat karya. 

Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor penyebab puluhan pabrik terpaksa tutup dan dua ratusan ribu pekerja telah dirumahkan.

“Tidak ada satu negara pun mampu melakukan segalanya dalam membangkitkan ekonomi dalam negeri tanpa kerjasama dengan negara-negara lain di era globalisasi, terutama di sektor tekstil dan garmen,” tuturnya. 

Dalam agenda tersebut, Danang Girindrawardana sebagai Direktur Eksekutif API mewakili delegasi Indonesia menyampaikan bahwa kesempatan Indonesia menjadi Presiden AFTEX perlu disambut dengan optimisme pemerintah, dunia usaha TPT dan para pekerja di seluruh Indonesia. 

Indonesia disebut harus bisa menjadi contoh bahwa kesulitan industri TPT nasional bisa ditangani dengan baik apabila jejaring kerjasama domestik dan internasional bisa dijaga dengan baik.

"Kita saksikan dalam meeting AFTEX ini, bahwa pemerintahan di negara negara produsen tekstil dan garment benar benar berjuang keras untuk menyesuaikan regulasinya sejalan dengan perkembangan kompetisi dunia. Indonesia juga akan terus berbenah untuk mempertahankan industri padat karya ini demi menampung jutaan tenaga kerja yang tumbuh setiap tahun," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa Indonesia memiliki potensi dan networking besar untuk menjadi episentrum tekstil dan fashion dunia. Saat ini yang perlu dilakukan yaitu mengarahkan atensi dan strategi menuju image dan produktivitas yang lebih baik.

Sebagai informasi, AFTEX adalah federasi yang membangun kerjasama dan kolaborasi diantara negara negara Asean yang mendukung pengembangan industri tekstil bersama sama.

Meeting AFTEX ini diselenggarakan dua kali setiap tahunnya. Mulai tahun 2025, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk pertemuan antar negara Asean produsen tekstil dan garmen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper