Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan Industri Kendal (KIK) mencatat realisasi investasi yang telah berjalan di kawasan ekonomi khusus (KEK) tersebut mencapai Rp86,57 triliun hingga 2024. Sepanjang tahun lalu, KIK mencatat investasi Rp42,7 triliun.
Direktur Eksekutif KIK Juliani Kusumaningrum mengatakan, KIK tersebut telah menyerap tenaga kerja hingga 61.984 orang secara kumulatif, khusus tahun lalu sebanyak 17.635 orang. Total perusahaan yang telah masuk ke kawasan tersebut mencapai 124 perusahaan.
"Nilai investasi yang berhasil realiasi itu ada di antara Rp86,5 triliun, semua dioperasi secara full kapasitasnya. Ini adalah 40% yang baru dioperasi, sementara sekarang kita sudah ada 46 perusahaan beroperasi lalu 22 perusahaan sedang dalam konstruksi," kata Juliani saat media gathering di Jakarta, Kamis (27/2/2025).
Sejak pertama kali dibuka pada 2016, total investasi yang telah terparkir di KIK sebesar Rp141,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 61.720 orang hingga 2024. Jika dibandingkan dengan 2022, investasi yang masuk kala itu masih di angka Rp32,84 triliun.
Juliani menilai pemberian status KEK pada Kawasan Industri Kendal sejak 2019 menjadi pendorong utama kenaikan investasi secara signifikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
"Dengan kawasan ekonomi khusus tadi kita berhasil menarik sejumlah nilai investasi, selama zaman Covid-19 memang kita banyak sekali mengandalkan investasi dari dalam negeri dan investasi dari luar negeri sendiri itu mulai kembali pada 2023. Puncaknya 2024 dan lanjut sampai sekarang," jelasnya.
Baca Juga
Di samping itu, Juliani menerangkan bahwa dari total 124 perusahaan yang masuk ke KIK, sebesar 29% merupakan industri tekstil dan garmen, 19% merupakan otomotif dan energi baru terbarukan (EBT), 17% elektronik, 8% kemasan, 6% makanan dan minuman, 5% furnitur, dan lainnya.
Sementara itu, investor yang datang berasal dari China sebanyak 39%, Indonesia atau dalam negeri 26%, Hong Kong 21%, Taiwan 6%, Korea Selatan 3%, Malaysia 2%, Jerman 1%, dan lainnya.
Lebih lanjut, Juliani menerangkan bahwa saat ini KIK memiliki luas area sebesar 1.000 hektare untuk tahap pertama dengan tingkat okupansi sebanyak 90%. Pihaknya akan masuk ke tahap 2 dengan penambahan lahan sebesar 1.100 hektare.
"Kita sudah hampir 90% fully occupied, dan sisanya 10% ini kita akan konsentrasikan kepada fasilitas pendukung, terdiri dari residensial, komersial, dan ritel," pungkasnya.