Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Besi Baja RI Merosot 10,41%, Pengiriman ke China hingga Vietnam Turun

Ekspor besi dan baja ke empat negara tujuan utama, termasuk China dan Vietnam mengalami penurunan pada Januari 2025.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor besi dan baja (HS 72) mengalami penurunan dari segi volume dan nilai pada Januari 2025. Kendati demikian, besi dan baja masih masuk dalam tiga komoditas unggulan ekspor nonmigas nasional. 

Dalam laporan terbarunya, nilai ekspor besi dan baja tercatat sebesar US$2,12 miliar atau memberikan kontribusi 10,41% terhadap nilai ekspor nonmigas yang mencapai US$20,40 miliar. Secara bulanan dan tahunan, nilai ekspor tersebut turun masing-masing 10,41% month-to-month (mtm) dan 7,63% year-on-year (yoy).

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, pada Desember 2024, nilai ekspor besi dan baja mencapai US$2,37 miliar, sementara pada Januari 2024, nilai ekspornya mencapai US$2,30 miliar.

"Untuk ekspor besi dan baja terjadi penurunan dari sisi volume dan harga," kata Amalia dalam rilis BPS, Senin (17/2/2025). 

Hal ini tercerminkan dari volume ekspor besi dan baja ke lima negara tujuan utama yang mengalami penurunan secara bulanan, seperti China, India, Vietnam, dan Turki, sementara ekspor ke Taiwan masih mengalami peningkatan. 

Adapun, volume ekspor besi dan baja ke China turun 4,01% mtm dengan volume mencapai 1,07 juta ton pada Januari 2025. Sementara itu, total volume ekspor ke China pada tahun 2024 sebanyak 10,94 juta ton dengan pasar ekspor mencapai 52,32%. 

Tak hanya China, ekspor ke India juga anjlok 63,69% mtm dengan volume sebesar 50.100 ton. Selanjutnya, volume ekspor besi dan baja ke Vietnam turun 53,78% mtm menjadi 52.900 ton dan ke Turki turun 84,48% menjadi 8.900 ton pada Januari 2025. 

Sementara itu, ekspor besi dan baja ke Taiwan masih mengalami peningkatan secara volume sebesar 41,91% menjadi 121.700 ton pada periode yang sama. Sepanjang tahun lalu, volume ekspor ke negara tersebut mencapai 1,45 juta ton. 

Di sisi lain, BPS juga melaporkan perkembangan harga bijih besi di pasar internasional yang mengalami penurunan di kisaran US$100-US$120 per dmtu. Posisi harga saat ini masih melanjutkan penurunan sepanjang 2024 lalu dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper