Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Januari 2025 Anjlok 8,56% jadi US$21,45 Miliar

Penurunan ekspor pada Januari 2025 disebabkan sejumlah komoditas, seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabari, serta biji logam terak dan abu.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasani memberikan paparan saat rilis berita resmi statistik di Jakarta, Selasa (15/10/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasani memberikan paparan saat rilis berita resmi statistik di Jakarta, Selasa (15/10/2024). / Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja ekspor Indonesia pada Januari 2025 tercatat mencapai US$21,45 miliar, anjlok 8,56% secara bulanan atau dibandingkan Desember 2024.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan nilai ekspor minyak dan gas alias migas tercatat US$1,06 miliar atau turun 31,35% (month to month/MtM).

Sementara nilai ekspor dari komoditas nonmigas juga turun sebesar 6,96% (MtM) dengan nilai US$20,4 miliar. 

"Penurunan nilai ekspor Januari 2025 secara MtM terutama didorong penurunan nilai ekspor nonmigas, utamanya bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewani nabati, serta biji logam terak dan abu," ujarnya dalam konferensi pers, Senin (17/2/2025).

Amalia menjelaskan penurunan nilai ekspor migas terutama didorong penurunan nilai ekspor gas dengan andil -1,08%.

Sementara secara tahunan (year on year/YoY), secara YoY, nilai ekspor Januari 2025 mengalami peningkatan sebesar 4,68%.

Kenaikan ini didorong peningkatan ekspor nonmigas, terutama pada ekspor Kapal, Perahu dan Struktur Terapung (HS 89) senilai US$501,05 juta.

"Kemudian Logam Mulia dan Perhiasan/Permata [HS 71], ini kenaikannya US$293,5 juta dan Bahan Kimia Anorganik [HS 28] naik US$240,25 juta," jelasnya.

Adapun realisasi ini melampaui perkiraan ekonomi. Sebelumnya Kepala Ekonom PT Bank Permata Tbk. (BNLI) Josua Pardede memprediksikan Surplus perdagangan Januari 2025 masih akan melanjutkan tren 56 bulan berturut-turut, namun akan menyusut lebih lanjut dari bulan sebelumnya.

Josua menjelaskan kondisi perdagangan global yang menurun tercermin dari Baltic Dry Index yang menunjukkan tren penurunan yang signifikan pada Januari 2025.

Hal ini mengindikasikan perlambatan perdagangan global dan berkurangnya permintaan untuk pengiriman bahan baku di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai risiko Perang Dagang 2.0 dan perlambatan global.

Akibatnya, pertumbuhan ekspor bulanan pada Januari 2025 diproyeksikan turun 7,42% month to month (MtM)—sejalan dengan tren awal tahun— ditambah pengaruh melemahnya permintaan eksternal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper