Bisnis.com, JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menilai negara selama ini tidak pernah menempatkan sektor pariwisata sebagai prioritas untuk pertumbuhan ekonomi.
Alih-alih menempatkan pariwisata sebagai prioritas pertumbuhan ekonomi, Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani menilai bahwa pemerintah hanya menempatkan sektor ini sebagai aksesori saja.
“Kita tidak pernah secara politik menjadikan pariwisata itu sebagai salah satu yang diprioritaskan. Selalu ditaruhnya itu sebagai aksesori,” ungkap Hariyadi dalam sambutannya pada Pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XVIII PHRI Tahun 2025, Selasa (11/2/2025).
Kendati begitu, Hariyadi meminta pelaku usaha di sektor pariwisata untuk tidak berkecil hati. Menurutnya, kondisi ini justru menjadi tantangan bagi industri ini untuk tumbuh lebih positif dan bersaing dengan negara-negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Dia menturukan, Thailand saat ini menempati posisi pertama sebagai negara dengan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara terbanyak di kawasan Asean.
Lalu, kunjungan wisman ke Malaysia dan Vietnam juga lebih tinggi dari Indonesia. Bahkan, kata dia, jumlah kunjungan wisman ke Vietnam mengalami pertumbuhan pesat sejak 2019.
Baca Juga
“Vietnam, yang sebelum 2019 masih relatif seimbang dengan kita, sekarang mereka mendahului kita,” katanya.
Untuk mencapai hal tersebut, Hariyadi menilai perlu adanya dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun daerah. Apalagi, lanjutnya, sektor pariwisata memberikan dampak langsung kepada masyarakat, jika dibanding dengan sektor-sektor lainnya.
“Mungkin ini yang berbeda dengan industri yang lain,” pungkasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Desember 2024 mencapai 1,24 juta kunjungan. Jumlah tersebut meningkat sebesar 13,95% (month to month /MtM) dibanding bulan sebelumnya.
BPS mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia fluktuatif. Pada April 2024 terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisman, lalu cenderung menurun pada September hingga November 2024, dan kembali meningkat pada Desember 2024.
Sementara itu, secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman hingga 2024 mencapai 13,90 juta kunjungan atau naik 19,05% dibanding periode yang sama tahun lalu.