Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Sebut Tak Minat Akuisisi TikTok

Elon Musk berkomentar mengenai isu pembelian TikTok pada sebuah konferensi di Jerman.
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil Tesla saat meninggalkan sebuah hotel di Beijing, Cina 31 Mei 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu orang terkaya di dunia, Elon Musk, menyatakan tidak berminat mengakuisisi TikTok, yang merupakan aplikasi video popular.

Sebagai informasi, Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya mencoba melarang aplikasi besutan Bytedance Ltd asal China dengan alasan keamanan nasional.

Dilansir Bloomberg pada Minggu (9/2/2025), Elon Musk berkomentar mengenai isu pembelian TikTok pada sebuah konferensi di Jerman, yang diselenggarakan oleh konglomerat media Jerman AxelSpringer, Mathias Doepfner, pada bulan lalu.

"Saya tidak pernah mengajukan penawaran untuk TikTok," ujarnya yang bergabung melalui video pada konferensi tersebut.

Video Elon Musk itu dirilis secara publik oleh penerbit koran Die Welt pada Sabtu kemarin. "Saya tidak punya rencana apapun mengenai apa yang akan dilakukan jika punya TikTok," tambahnya.

Dia juga menyebut tidak menggunakan aplikasi populer itu secara personal. "Saya tidak berhasrat untuk mengakuisisi TikTok," kata Elon Musk, yang membeli Twitter pada 2022 sebelum mengganti nama layanan media sosial tersebut menjadi X.

Membeli Twitter merupakan pengecualian, katanya, dan beralasan media sosial itu dibeli untuk menjaga kebebasan berbicara.

Bloomberg News pada bulan Januari melaporkan bahwa pejabat China sedang mengevaluasi kemungkinan yang akan memungkinkan orang terkaya di dunia dan pendukung Presiden Donald Trump itu untuk mengakuisisi bisnis TikTok di AS jika perusahaan tersebut gagal menghindar dari larangan pemerintah Paman Sam.

Dalam satu skenario, X milik Elon Musk akan mengambil alih TikTok AS dan menjalankan bisnis tersebut bersama-sama, orang-orang yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Bloomberg.

Pada hari pertama Trump menjabat, dia menandatangani perintah eksekutif yang menghentikan sementara penjualan paksa atau penutupan TikTok, memberi perusahaan dan induknya di China lebih banyak waktu untuk mencapai kesepakatan. Perintah itu dikeluarkan beberapa jam setelah pelantikan Trump, yang dihadiri oleh CEO Bytedance Shou Chew.

Perintah itu menandai perubahan terbaru dalam upaya selama bertahun-tahun di Washington untuk melarang aplikasi tersebut karena masalah keamanan. Trump — yang mendukung larangan selama masa jabatan pertamanya — berubah pikiran setelah aplikasi itu membantunya memenangkan suara pemilih muda.

“Kami memenangkan suara kaum muda. Saya pikir saya memenangkannya melalui TikTok, jadi saya punya tempat yang hangat di hati saya untuk TikTok,” katanya.

Meski menyatakan tidak berminat akuisisi TikTok, Elon Musk diyakini mirip dengan Trump, yang selalu bisa berubah pikiran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper