Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perhubungan menyediakan 12 pompa air yang disiagakan untuk mengantisipasi banjir di Bandara VVIP Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Lukman F. Laisa mengatakan hujan dengan intensitas tinggi turun hampir setiap hari di IKN. Sementara itu, pengerjaan saluran drainase belum selesai dan masih terus berlangsung, sehingga air menjadi tertahan dan belum bisa mengalir secara normal.
“Untuk sekarang ini, dengan menyediakan 12 pompa, air mengalir ke arah barat, ke sungai Riko. Apabila curah hujan tinggi pompa stand by dihidupkan,” kata Lukman kepada wartawan, Senin (4/2/2025).
Lukman menjelaskan ketika saluran drainase sudah selesai, air secara normal akan mengalir ke arah timur sesuai dengan alur dari saluran drainase.
Adapun banjir yang terjadi beberapa waktu lalu telah diatasi. Genangan air di lapangan telah hilang dan lumpur telah dibersihkan.
Sebelumnya, Bandara VVIP dikabarkan tergenang banjir. Dalam rekaman video yang tersebar di publik, Bandara VVIP IKN tampak tergenang air di beberapa titik, dengan endapan lumpur yang terlihat di sejumlah area.
Baca Juga
Curah hujan tinggi yang terus mengguyur wilayah Penajam Paser Utara diduga menjadi penyebab banjir di bandara IKN. Ketinggian banjir juga diduga mencapai 40 centimeter.
Informasi terkini, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Elba Damhuri mengatakan Bandara Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sudah dapat dipakai untuk VVIP maupun tamu OIKN. Namun bandara tersebut belum siap menjalankan fungsi komersial dan membutuhkan waktu setidaknya dua tahun untuk melayani publik lebih luas.
“Siap beroperasi, sebenarnya sudah bisa dipakai buat VVIP, tamu tamu terkait otoritas. Sebenarnya tinggal menunggu kesiapan OIKN juga,” kata Elba di Kementerian Perhubungan, Selasa (26/11/2024).
Sebelumnya, Wakil Menteri Perhubungan Suntana mengatakan penyesuaian status Bandara Nusantara akan menunggu perkembangan dan dinamika kepentingan masyarakat. Dia mengatakan bandara awalnya akan melayani domestik lalu berkembang menjadi internasional.