Bisnis.com, JAKARTA - Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo memastikan Indonesia tidak akan melakukan suntik mati pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) secara keseluruhan pada 2040.
Hal ini dia sampaikan merespons kesalahpahaman publik terkait rencana pensiun dini PLTU dalam 15 tahun ke depan yang pernah disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Menurut Hashim, tidak ada negara satupun yang akan menutup pusat-pusat listrik tenaga uap. Sebab, hal itu akan menggerus performa ekonomi.
"Seolah-olah pemerintah Prabowo-Gibran akan menutup semua tenaga listrik batu bara atau tenaga uap mulai tahun 2040, itu tidak benar itu salah kutip," kata Hashim dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/12025).
Hashim menjelaskan maksud pensiun PLTU ialah coal phase down. Artinya, mengurangi penggunaan energi batu bara di PLTU secara bertahap.
Dia menyebut, skema itu dipilih karena kondisi ekonomi Indonesia yang terus tumbuh. Untuk itu, perlu adanya kepastian untuk menjamin tersedianya energi listrik.
Meski tetap berfungsi, kata Hashim, PLTU yang dioperasikan diminimalisir emisinya seperti melalui co-firing biomassa hingga penerapan carbon capture and storage/carbon capture storage and utilisation (CCS/CCUS).
"Kita tidak mau bunuh diri secara ekonomi kalau kita tutup pusat tenaga listrik tenaga uap ekonomi kita nanti akan hancur, maka nanti itu berimbang setelah tahun 2040, tidak bakal ada pusat-pusat tenaga uap baru, itu yang dimaksud Pak Prabowo," tutur Hashim.
Oleh karena itu, dia mengatakan, ketika sampai pada 2040, tidak akan ada penambahan PLTU baru yang akan menopang energi di Indonesia. Sebaliknya, mayoritas kebutuhan akan dipenuhi oleh energi baru terbarukan (EBT).
Sebelumnya, Prabowo memasang target ambisius untuk mempercepat pengakhiran operasi atau pensiun dini PLTU batu bara. Di hadapan pemimpin negara-negara G20, Prabowo mengumbar komitmen untuk menghentikan operasi seluruh PLTU dalam 15 tahun ke depan.
Dengan upaya tersebut, dia optimistis bahwa Indonesia dapat mencapai target emisi nol atau net zero emission sebelum 2050. Janji tersebut lebih cepat 10 tahun dari target pemerintahan sebelumnya, yaitu emisi nol pada 2060.
“Kami juga memiliki sumber daya panas bumi yang luar biasa, dan kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan," ujar Prabowo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Brasil, Selasa (19/11/2024).
Sebagai gantinya, Prabowo berkomitmen untuk membangun lebih dari 75 gigawatt (GW) pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dalam 15 tahun ke depan.
Hashim Bantah PLTU Disuntik Mati di 2040: Kita Tak Ingin Bunuh Diri
Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi Hashim Djojohadikusumo memastikan pemerintah tak akan menyuntik mati seluruh PLTU pada 2040.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Mochammad Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
44 menit yang lalu
Hashim Pastikan Pemerintah Segera Bangun Tanggul Laut Raksasa
51 menit yang lalu
Siap-Siap! Bakal Ada Diskon Tarif Tol saat Lebaran 2025
1 jam yang lalu