Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinyal Kenaikan Suku Bunga di Jepang Menguat, Inflasi Tembus 3% per Desember 2024

Inflasi Jepang menembus level 3% untuk pertama kalinya dalam 16 bulan.
Papan saham elektronik menampilkan grafik pergerakan indeks Nikkei 225 di luar perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 6 Januari 2025./Bloomberg-Kiyoshi Ota
Papan saham elektronik menampilkan grafik pergerakan indeks Nikkei 225 di luar perusahaan sekuritas di Tokyo, Jepang, Senin, 6 Januari 2025./Bloomberg-Kiyoshi Ota

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi Jepang menembus level 3% untuk pertama kalinya dalam 16 bulan terakhir. Data tersebut muncul beberapa jam sebelum bank sentral setempat diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk ketiga kalinya di bawah Gubernur Kazuo Ueda.

Data Kementerian Dalam Negeri Jepang pada Jumat (24/1/2025) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) tidak termasuk makanan segar naik 3% dari tahun sebelumnya pada Desember 2024. Catatan tersebut meningkat dari 2,7% pada bulan sebelumnya karena biaya energi yang lebih tinggi.

Adapun data tersebut sesuai dengan estimasi konsensus dan menandai pertama kalinya inflasi Jepang mencapai 3% sejak Agustus 2023.

“Peningkatan signifikan dalam inflasi IHK nasional yang diperkirakan terjadi pada hari Jumat—beberapa jam sebelum keputusan suku bunga BOJ—akan mendorong bank sentral untuk melanjutkan kenaikan suku bunga lagi pada bulan Januari," ujar Ekonom Bloomberg Economics Taro Kimura dikutip dari Bloomberg, Jumat (24/1/2025).

Akselerasi tersebut konsisten dengan data inflasi sebelumnya untuk Tokyo, di mana harga energi yang lebih tinggi menjadi pendorong utama setelah penghentian subsidi gas dan listrik. Secara nasional, harga energi naik 10,1% pada bulan Desember.

Sementara itu, inflasi yang tidak termasuk biaya energi dan harga makanan segar naik 2,4%, tidak berubah dari laju pada bulan November.

Data inflasi yang solid mendukung alasan bank sentral Jepang, Bank of Japan (BOJ), untuk menaikkan suku bunga pada Jumat (24/1/2025) waktu setempat, sebuah langkah yang telah diantisipasi secara luas oleh pasar dan ekonom.

Spekulasi kenaikan suku bunga pada Januari telah meningkat, terutama setelah petinggi BOJ menunjukkan perkembangan positif mengenai kenaikan upah, dan pasar tetap relatif tenang pada hari-hari pertama masa jabatan kedua Presiden AS Donald Trump.

Jajak pendapat Bloomberg terbaru menunjukkan bahwa sekitar tiga perempat ekonom memperkirakan kenaikan suku bunga pada hari ini. Sementara itu, swap indeks semalam menunjukkan kenaikan suku bunga pada bulan Januari hampir sepenuhnya diperhitungkan.

BOJ juga dijadwalkan merilis laporan prospek ekonomi triwulanannya pada akhir pertemuan hari Jumat, di mana para pejabat dikatakan akan meningkatkan perkiraan inflasi dasar mereka untuk tahun fiskal ini dan tahun berikutnya.

Pada Oktober 2024 lalu, bank memproyeksikan bahwa inflasi tidak termasuk makanan segar dan energi akan naik 2% pada tahun fiskal saat ini yang berakhir pada bulan Maret, dan 1,9% pada tahun berikutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper