Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAI Logistik Reaktivasi Terminal Barang Stasiun Kretek Jateng

KAI Logistik melakukan reaktivasi Terminal Barang Stasiun Kretek, Jawa tengah untuk meningkatkan layanan angkutan semen
KAI Logistik Reaktivasi Terminal Barang Stasiun Kretek Jateng, Genjot Layanan Angkutan Semen. Ilustrasi kereta barang / KAI
KAI Logistik Reaktivasi Terminal Barang Stasiun Kretek Jateng, Genjot Layanan Angkutan Semen. Ilustrasi kereta barang / KAI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) melakukan reaktivasi Terminal Barang Stasiun Kretek, Jawa tengah guna meningkatkan layanan angkutan semen. 

Direktur Operasi KAI Logistik Heri Siswanto mengatakan reaktivasi Terminal Barang Stasiun Kretek merupakan upaya optimalisasi operasional distribusi angkutan semen di wilayah Jawa Tengah.

“Terminal tersebut resmi kembali diaktifkan sebagai bagian dari upaya KAI Logistik untuk mengoptimalkan jaringan distribusi semen, khususnya dalam memenuhi kebutuhan logistik semen di wilayah selatan Jawa Tengah,” kata Heri dalam keterangan resmi, Kamis (23/1/2025). 

Terminal Barang Stasiun Kretek kembali dioperasikan dengan target volume angkutan sebesar 1.280 ton per hari atau setara dengan 32.000 ton per bulan.

Heri menyampaikan bahwa terminal ini diharapkan menyumbang 30% dari total distribusi angkutan semen pada rute Stasiun Nambo dan Arjawinangun, dengan proyeksi peningkatan volume seiring pertumbuhan kebutuhan pasar.  

Selain meningkatkan distribusi logistik, reaktivasi Terminal Barang Stasiun Kretek juga mendukung pengurangan emisi karbon dengan mengalihkan pengangkutan semen dari moda darat (truk) ke kereta api.  

Pengoperasian kembali ini juga memberikan efisiensi waktu distribusi. Sebelumnya, pengiriman semen dari Pabrik Palimanan Cirebon ke gudang di Wangon menggunakan truk membutuhkan waktu 10–12 jam, sedangkan dengan kereta api hanya memakan waktu sekitar 5 jam.  

Menurut Heri, langkah ini tidak hanya menghadirkan solusi logistik yang lebih efisien, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam mengurangi penggunaan truk yang sering menyebabkan masalah Over Dimension Over Loading (ODOL) di jalan raya.  

Dibangun pertama kali pada tahun 2015 untuk mendukung pengiriman logistik, khususnya rute Stasiun Kretek–Stasiun Klari, terminal ini sempat berhenti beroperasi pada pertengahan 2017 sebelum akhirnya diaktifkan kembali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper