Bisnis.com, JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani perjanjian pengangkutan batu bara hingga 20 juta ton per tahun di Terminal Batu Bara Kramasan.
Direktur Utama KAI Logistik Fredi Firmansyah mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik kolaborasi dan sinergi bersama PTBA, khususnya dalam pengoptimalan pemanfaatan batu bara di Sumatra Selatan.
“Melalui Unloading Terminal Batu Bara Kramasan ini, KAI Logistik akan melakukan kegiatan bongkar muat setidaknya 20 juta ton volume batu bara milik PTBA,” kata Fredi dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (21/9/2024).
Dalam mendukung kegiatan bongkar muat batu bara di Terminal Kramasan, KAI Logistik memastikan kesiapan dan keandalan infrastruktur termasuk Train Unloading System dengan kapasitas mencapai 3.000 ton per jam per TULS, dengan luas area stockpile maksimal berkapasitas 480.000 ton.
Lebih lanjut, Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan ini juga mampu melayani 20 kereta api dengan rangkaian 60 gerbong batu bara setiap harinya.
Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) Bukit Asam Suherman mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas angkutan batu bara PTBA.
Baca Juga
Dengan cadangan batu bara sebesar 2,98 miliar ton dan sumber daya 5,81 miliar ton, PTBA merupakan salah satu pengelola sumber daya alam batu bara terbesar di Indonesia. Peningkatan kapasitas angkutan merupakan langkah strategis untuk mempercepat monetisasi cadangan batu bara.
Sebelumnya, PTBA telah menyepakati sinergi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dalam pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Kramasan pada 6 Oktober 2023 lalu.
Angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Kramasan akan meningkatkan kapasitas angkutan batu bara PTBA hingga 20 juta ton per tahun. Sarana dan prasarana untuk moda transportasi angkutan kereta disiapkan oleh PT KAI. Sementara untuk fasilitas dermaga di Terminal Kramasan dibangun oleh KAI Logistik.
PTBA sendiri telah melakukan groundbreaking fasilitas penanganan batu bara (coal handling facility) di Tanjung Enim pada 30 Desember 2023 untuk mendukung pengembangan angkutan batu bara relasi Tanjung Enim - Kramasan.