Bisnis.com, JAKARTA — Keinginan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengambil kembali Terusan Panama dari negara Panama memantik kekhawatiran. Sebab, hal ini dikhawatirkan dapat menghambat ekspor Indonesia ke AS.
Peneliti dari Core Indonesia Sahara menyampaikan, apabila terjadi konflik di Terusan Panama, maka proses pengiriman sejumlah komoditas seperti tekstil dan produk tekstil (TPT) dan karet dari Indonesia ke AS akan mengalami penurunan.
“Kita ekspor komoditas [ke AS] kan kebanyakan melewati jalur itu [Terusan Panama],” kata Sahara saat ditemui di Gedung Core Indonesia, Selasa (21/1/2025).
Dia menuturkan, konflik tersebut dapat menghambat proses distribusi barang, tidak hanya dari Indonesia tetapi negara-negara lain yang juga melewati Terusan Panama.
Kondisi ini juga dapat mengakibatkan tingginya biaya logistik lantaran proses pengiriman yang menjadi lebih jauh. Pasalnya, kapal-kapal yang melewati Terusan Panama akan berpikir ulang untuk melewati jalur tersebut ketika situasinya memanas.
“Untuk melewati terusan Panama juga mikir dua kali ya. Muter kan jadinya. Kalau muter itu jelas biaya di logistik untuk pengiriman itu menjadi lebih mahal,” ujarnya.
Baca Juga
Rencana untuk mengambil alih Terusan Panama disampaikan Trump dalam pidato perdananya usai resmi menjabat sebagai Presiden ke-47 AS pada Senin (20/1/2025).
Trump menyebut Panama telah melanggar sejumlah perjanjian dengan AS terkait terusan Panama. Selain itu, dia mengatakan kapal-kapal AS mendapat perlakuan buruk dan dikenakan tarif sangat tinggi hingga memicu kekecewaan bagi Negeri Paman Sam tersebut.
“Kita telah diperlakukan dengan sangat buruk dari hadiah bodoh ini yang seharusnya tidak pernah diberikan dan janji Panama kepada Amerika telah diingkari. Tujuan kesepakatan dan semangat perjanjian kita telah dilanggar sepenuhnya. Kapal-kapal Amerika dikenakan biaya yang sangat mahal dan tidak diperlakukan secara adil dalam bentuk apa pun, termasuk Angkatan Laut Amerika Serikat,” kata Trump dalam pidato perdananya di Gedung US Capitol, Amerika Serikat, Senin (20/1/2025).
Dia juga menuding bahwa jalur tersebut dioperasikan oleh China. Oleh karena itu, AS mengancam bakal mengambil kembali Terusan Panama.
“Yang terpenting, China mengoperasikan Terusan Panama. Padahal kita tidak memberikannya kepada China, kita memberikannya kepada Panama dan kita akan merebutnya kembali,” ujar Trump.
Sementara itu, Presiden Panama Jose Raul Mulino pada Senin (20/1/2025) menanggapi pernyataan Trump melalui media sosial X bahwa negaranya telah mengelola terusan tersebut secara bertanggung jawab untuk perdagangan dunia, termasuk untuk AS.
“Terusan Panama akan terus menjadi milik Panama,” ujar Mulino.