Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap harga beras mengalami inflasi, baik di tingkat grosir maupun dan eceran pada Desember 2024.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan bahwa tingkat inflasi beras di grosir dan eceran mengalami kenaikan, baik secara bulanan (month-to-month/mtm) dan tahunan (year-on-year/yoy).
“Untuk tingkat grosir terjadi inflasi [beras] sebesar 0,24% secara month-to-month [mtm], dan 0,2% secara year-on-year [yoy],” kata Pudji dalam Rilis BPS, Kamis (2/1/2025).
BPS mencatat rata-rata harga beras di grosir mencapai Rp13.485 per kilogram pada Desember 2024. Padahal di bulan sebelumnya, rata-rata harga beras di tingkat grosir adalah Rp13.453 per kilogram.
Begitu pun di tingkat eceran yang mengalami inflasi. Pudji mengungkap inflasi beras mencapai 0,25% mtm dan 2,58% yoy.
Secara rata-rata, harga beras di eceran naik dari Rp14.538 per kilogram pada November 2024 menjadi Rp14.574 per kilogram pada Desember tahun lalu.
Baca Juga
“Yang perlu kita cat bersama bahwa harga beras yang kami sampaikan merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai kualitas beras dan juga mencakup seluruh wilayah di indonesia,” jelasnya.
BPS juga menyampaikan rata-rata harga beras di penggilingan ikut naik 0,89% secara bulanan pada Desember 2024. Namun secara tahunan, terpantau turun 3,63% yoy.
Sementara itu, rata-rata harga gabah di tingkat petani pada Desember 2024 mengalami kenaikan secara bulanan. Untuk rata-rata harga gabah kering panen (GKP) naik 0,87% mtm dari Rp6.303 per kilogram pada November 2024 menjadi Rp6.357 per kilogram pada Desember 2024.
Secara tahunan, BPS mencatat rata-rata harga GKP turun 5,47% yoy pada Desember 2024.
Kemudian, rata-rata harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp7.034 per kilogram pada Desember 2024. Angkanya naik dibandingkan bulan sebelumnya yang bernilai Rp6.984 per kilogram
“Gabah kering giling [GKG] naik 0,71% mtm, dan turun sebesar 8,9% yoy,” jelasnya