Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-Siap! Bansos Beras Disalurkan untuk 16 Juta Penerima di 2025

Pemerintah bersama Perum Bulog akan kembali menyalurkan bantuan pangan beras ke 16 juta masyarakat berpendapatan rendah.
Buruh memindahkan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Buruh memindahkan karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan menggulirkan bantuan sosial (Bansos) pangan sebanyak 320.000 ton beras untuk 16 juta penerima pada 2025. Adapun, program bansos beras ini bakal berlangsung selama dua bulan, yakni Januari dan Februari 2025.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa pemerintah bersama Perum Bulog akan kembali menyalurkan bantuan pangan beras ke 16 juta masyarakat berpendapatan rendah.

“Beras dari Bulog ini medium, tapi kualitasnya premium. Jadi ini memang salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat,” kata Arief dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (26/12/2024).

Adapun, bantuan pangan beras ini sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi pemerintah untuk penyeimbang kebijakan Pajak Pertambahan Nilai atau PPN 12%.

Untuk skemanya, pemerintah telah memutuskan akan mendistribusikan bantuan pangan beras kembali di Januari dan Februari 2025. Di mana, sebanyak 160.000 ton dialokasikan per bulan kepada 16 juta penerima oleh Perum Bulog melalui penugasan dari Bapanas.

Asal tahu saja, pemerintah sendiri juga telah menyesuaikan jumlah penerima bantuan pangan beras menjadi 16 juta masyarakat. Salah satu faktornya karena adanya penurunan persentase penduduk miskin pada Maret 2024 menjadi 25,22 juta orang, turun 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 dan menurun 1,14 juta orang terhadap September 2022.

Lebih lanjut, untuk mewujudkan program yang lebih tepat sasaran, perlu menggunakan data desil 1 dan 2 yang jumlahnya 14 juta sebagaimana data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem). Serta, ditambahkan pula dengan data lansia tunggal dan perempuan KK (Kepala Keluarga) miskin. 

Selain itu, terdapat pula program lainnya yang menyasar secara luas ke masyarakat di 2025 mendatang, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program lainnya seperti Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras juga tetap akan dilaksanakan pemerintah di tahun depan. SPHP beras di Januari dan Februari masing-masing akan digelontorkan sebanyak 150.000 ton setiap bulan.

Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief juga menjelaskan bahwa pemerintah akan menggelontorkan bantuan beras 10 kilogram (kg) untuk 16 juta penerima selama dua bulan.

“[Beras] 10 kg x 16 juta [penerima] x 2 = 160.000 ton x 2 [menjadi] 320.000 ton [beras]. Kemudian ada [bantuan] Stabilisasi Pasokan Harga Pangan 150.000 ton di Januari, 150.000 ton di Februari,” ujar Arief saat ditemui di Alfamart Drive Thru Alam Sutra, Kota Tangerang, Banten, Minggu (22/12/2024).

Terkait jumlah penerima bansos beras yang turun menjadi 16 juta penerima seiring dengan angka kemiskinan yang juga menyusut “Penerimanya itu kan dilihat berdasarkan angka kemiskinan yang turun berapa persen. Kalau data seperti itu kan ada kementerian lain yang menghitung. Kalau angka kemiskinan turun, masa subsidi-nya nambah,” terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper