Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mentan Amran Pastikan Ketersediaan Beras Aman Jelang Nataru

Mentan Amran menegaskan ketersediaan beras pada tahun ini merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan pangan beras menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) aman, bahkan tertinggi dalam 5 tahun terakhir. 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan persediaan beras yang telah diamankan Bulog mencapai 2 juta ton. Stok beras yang dimiliki ini merupakan terbesar sepanjang lima tahun terakhir.

“Perlu kami sampaikan, Nataru seperti Ibu ketua sampaikan, aman. Stok [beras] kita terbesar selama lima tahun, 2 juta ton stok [beras] di Bulog sesuai laporan bulog di saat ratas [rapat terbatas],” ujar Amran dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IV dengan Menteri Pertanian di Parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/12/2024).

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komisi IV DPR Titiek Soeharto meminta agar pemerintah melaui Kementan menjamin produksi pangan khususnya menjelang momentum Nataru. “Guna menjaga harga pangan tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat,” ujar Titiek.

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri mengatakan belum terjadi kenaikan yang cukup signifikan di beberapa komoditas selama sebulan terakhir.

Namun, Mansuri tak mengelak telah terjadi lonjakan harga pada sejumlah komoditas seperti bawang merah, bawang putih, hingga daging.

“Kecuali bawang merah dan bawang putih. Bawang merah, bawang putih, daging itu memang ada mengalami kenaikan. Untuk cabai, beras, beras juga naiknya nggak signifikan,” ujar Mansuri kepada Bisnis, Selasa (3/12/2014).

Meski begitu, Mansuri melihat harga kebutuhan bahan pokok pada Nataru tahun ini akan relatif lebih stabil dibandingkan tahun sebelumnya.

“Saya harus yakinkan bahwa Nataru tahun ini dibandingkan Nataru tahun lalu relatif lebih stabil secara keseluruhan walaupun beberapa komoditas ada yang naik,” ucapnya.

Persawahan di Jawa Barat
Persawahan di Jawa Barat

Dia juga menyampaikan pihaknya masih terus berkoordinasi untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di pasar agar harga saat Nataru juga bisa terjaga.

“Kami sampai detik ini masih melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk memperbanyak produksi dalam negeri, memperbanyak produksi di pasar, melimpah barangnya di pasar agar harga di Nataru ini bisa terjaga,” terangnya.

Dia menjelaskan, ini merupakan kondisi yang wajar lantaran seiring dengan tingginya permintaan, maka ada kenaikan harga. meski saat ini belum ada kenaikan yang cukup tinggi.

Dihubungi terpisah, dunia usaha memproyeksikan harga kebutuhan pokok akan mengalami kenaikan menjelang perayaan Nataru.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023–2028 Shinta Widjaja Kamdani memprediksi kenaikan harga ini terutama terjadi pada komoditas pangan yang sudah mengalami inflasi pada November 2024, seperti bawang merah, tomat, ayam, dan minyak goreng.

“Kami memproyeksikan ada sedikit kenaikan harga barang kebutuhan pokok di periode konsumsi akhir tahun,” kata Shinta kepada Bisnis.

Terkait kenaikan harga di sejumlah komoditas yang sudah mengalami inflasi pada November, ini merupakan imbas dari kondisi cuaca yang berdampak pada hasil panen sebagian komoditas pangan seperti bawang merah dan tomat.

Di samping itu, lanjut dia, juga disebabkan efek dari kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) di pasar global dan efek tren pelemahan nilai tukar atas pangan impor.

“Proyeksi peningkatan konsumsi di akhir tahun juga akan mempengaruhi tingkat inflasi harga kebutuhan pokok, khususnya pangan,” ungkapnya.

Namun, Apindo memproyeksi kenaikan di akhir tahun ini tidak akan terjadi secara drastis dan tidak terlalu tinggi dibandingkan November atau akhir tahun lalu.

“Karena tingkat pertumbuhan demand pasar yang cenderung moderat meskipun terdapat momentum konsumsi akhir tahun,” tandasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper