Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjanjikan kontribusi sebesar US$4 miliar untuk dana Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) milik Bank Dunia bagi negara-negara termiskin di dunia.
Melansir Reuters, Selasa (19/11/2024), Biden mengumumkan janji tersebut dalam sebuah sesi tertutup KTT G20 di Rio de Janeiro, menurut pejabat senior pemerintahan Biden. Dana tersebut akan digelontorkan dalam kurun waktu tiga tahun. Departemen Keuangan AS sedang memimpin negosiasi di Bank Dunia untuk penambahan dana IDA.
Janji baru AS ini merupakan rekor dan secara substansial melebihi US$3,5 miliar yang telah diberikan AS pada putaran pendanaan IDA sebelumnya pada Desember 2021.
Di sisi lain, Presiden terpilih AS Donald Trump, yang telah mengusulkan pemotongan bantuan luar negeri, belum dapat dipastikan akan meneruskan Biden tersebut. Hal ini karena Trump dan CEO SpaceX Elon Musk berusaha memangkas pengeluaran AS melalui departemen efisiensi pemerintah yang baru.
Pengesahan oleh Kongres AS untuk mendanai komitmen ini kemungkinan besar tidak akan terjadi hingga setelah Trump menjabat pada Januari 2025. Juru bicara tim transisi Trump tidak menanggapi permintaan komentar mengenai masalah ini.
Janji bersejarah
Baca Juga
Sebelumnya di Rio de Janeiro, wakil penasihat keamanan nasional AS Jonathan Finer mengatakan kepada para wartawan bahwa Biden akan mengumumkan sebuah janji bersejarah untuk penambahan dana IDA.
Finer juga mengatakan kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers mengenai KTT G20 bahwa Biden akan meluncurkan kemitraan energi bersih bilateral ketika ia bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada hari Selasa.
Dana IDA Bank Dunia, yang memberikan sebagian besar hibah dan pinjaman berbunga sangat rendah kepada negara-negara termiskin, diperbarui setiap tiga tahun, dan sebuah konferensi janji dijadwalkan pada 5-6 Desember di Seoul.
Presiden Bank Dunia Ajay Banga menargetkan jumlah yang melebihi pengembalian dana sebesar US$93 miliar pada Desember 2021, di tengah meningkatnya permintaan dari negara-negara miskin di Afrika dan di negara lain yang sedang berjuang menghadapi utang yang menumpuk, bencana iklim, konflik, dan tekanan lainnya.
Banga mengatakan kepada Reuters pada bulan Oktober bahwa penambahan dana sebesar US$120 miliar dimungkinkan, tetapi tujuan tersebut akan membutuhkan peningkatan substansial dalam komitmen negara.
Komitmen baru AS dari Biden sekitar 14,3% lebih tinggi dari kontribusinya pada tahun 2021. Pada pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di bulan Oktober, Spanyol mengumumkan rencana untuk meningkatkan kontribusinya sebesar 37% menjadi 400 juta euro (US$423 juta).
Denmark pada bulan September mengumumkan peningkatan kontribusi sebesar 40% menjadi sekitar US$492 juta.