Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump atau Kamala Harris? Ini 'Pilihan' Para Pemimpin Dunia dalam Pilpres AS 2024

Meskipun tidak secara tegas, para pemimpin dunia dari Vladimir Putin hingga Benjamin Netanyahu memberikan gambaran preferensi mereka dalam pilpres AS.
Layar menampilkan Mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS Kamala Harris acara nonton bareng debat Pilpres AS di Cameo Art House Theatre di Fayetteville, North Carolina, AS, Selasa, 10 September 2024./Bloomberg-Allison Joyce
Layar menampilkan Mantan Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden AS Kamala Harris acara nonton bareng debat Pilpres AS di Cameo Art House Theatre di Fayetteville, North Carolina, AS, Selasa, 10 September 2024./Bloomberg-Allison Joyce

Korea Selatan

Korea Selatan adalah sekutu utama Amerika di Asia-Pasifik. Meskipun presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, belum secara eksplisit mendukung seorang kandidat, hubungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat telah berkembang pesat di bawah kepemimpinan Biden.

Komentar yang diterbitkan pada September oleh lembaga think-thank AS, Brookings, mengatakan bahwa pada masa pemerintahan Trump, rakyat Korea Selatan kecewa dengan tuduhan bahwa mereka tidak berkontribusi cukup terhadap pertahanan dan pemeliharaan pasukan AS, meskipun menyediakan sebagian besar pasukan tempur garis depan untuk melawan Korea Utara.

Di sisi lain, dosen hubungan internasional di Universitas Oxford, Edward Howell mengatakan, pemerintahan Biden tidak berbuat banyak untuk mengatasi ancaman nuklir Korea Utara. Namun, mereka fokus pada penguatan hubungan bilateral dan trilateral antara Washington, Tokyo dan Seoul.

Howell mengatakan hal ini terlihat pada KTT Camp David tahun 2023, serta pertemuan tingkat presiden antara Biden dan Yoon Suk-yeol.

Howell menambahkan bahwa Korea Selatan ingin memastikan bahwa dukungan AS terhadap negaranya tidak melemah di bawah kepemimpinan presiden berikutnya “di saat kawasan Asia Timur tidak hanya menghadapi ancaman nuklir Korea Utara, namun juga China yang semakin koersif dan suka berperang”.

Jepang

Bagi Jepang, kemenangan Trump mungkin berarti dia akan mengalihkan fokus ke kebijakan dalam negeri dan mengurangi kolaborasi dengan Jepang, menaikkan tarif, serta memperkirakan Jepang akan meningkatkan belanja militer, demikian menurut sebuah analisis yang diterbitkan oleh situs web Jepang, Nippon Communications Foundation.

Namun, pejabat pemerintah Jepang telah menjalin hubungan dengan pejabat dari pemerintahan Trump terakhir, termasuk Bill Hagerty, yang merupakan mantan duta besar untuk Tokyo dan dipandang sebagai favorit menteri luar negeri, menurut analisis Kotani Tetsuo.

Di sisi lain, meskipun pemerintahan Harris berarti kebijakan yang lebih konsisten dengan pemerintahan Biden, hubungan baru harus dibangun dengan para pejabat di tim Harris.

Australia

Reporter Australia Ben Doherty untuk The Guardian menyebut, Bagi Australia, kemenangan Trump akan menimbulkan banyak pertanyaan.

Doherty menambahkan bahwa banyak orang di Australia percaya Trump kemungkinan akan menarik diri dari Perjanjian Paris jika ia terpilih kembali, yang dapat melemahkan pengaruh koalisi iklim informal, Umbrella Group, yang merupakan bagian dari Australia.

Australia juga memiliki hubungan perdagangan dengan China dan kemenangan Trump dapat berarti perang dagang dengan China, yang dapat merugikan perekonomian Australia.

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper