Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Faktor-faktor Ini Diyakini Bakal Dorong Ekonomi RI Capai Pertumbuhan 5,2% pada 2025

Permintaan domestik yang kuat dan sejumlah faktor lain diyakini menopang target pertumbuhan ekonomi RI 2025 sebesar 5,2%.
Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (7/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Jajaran gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (7/7/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah faktor ditengarai bakal menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk mencapai target 5% pada 2025. Target pertumbuhan itu sebagaimana tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. 

Dalam penjelasan Undang-Undang (UU) No. 62/2024 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2025 yang diteken Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 17 Oktober 2024, disebut bahwa ekonomi tahun depan akan didukung oleh permintaan domestik yang kuat. 

Selain itu, pemerintah melalui kebijakan fiskal yang efektif akan menjaga stabilitas ekonomi serta mendorong transformasi ekonomi nasional. 

“Keberlanjutan pembangunan infrastruktur nasional, dan langkah reformasi struktural untuk meningkatkan iklim usaha, investasi, serta daya saing, akan menjadi kunci mendorong kinerja investasi 2025,” tertulis di beleid tersebut, dikutip Rabu (23/10/2024). 

Pada saat yang sama, di tengah prospek ekonomi dunia yang diperkirakan masih stagnan, pemerintah berencana untuk mendorong diversifikasi pasar dan produk ekspor. Termasuk di dalamnya pengembangan produk hilirisasi lanjutan. 

Sementara untuk ekspor jasa, pemerintah juga mendorong melalui internet (digital delivered services export) seperti animasi, desain, audio dan video, musik dan film, games, jasa konsultansi bisnis, periklanan, dan lainnya. “Diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor nasional,” ujarnya.

Sebelumnya pun, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan dirinya optimistis terhadap target pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 5,2% yang akan masih ditopang oleh permintaan domestik.   

"Ekonomi 2025 didorong permintaan domestik dan penguatan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas dan memperkuat struktur pertumbuhan ekonomi," ujarnya dalam konferensi pers, Jumat (18/10/2024).

Selain itu, juga termasuk sektor ekonomi yang dapat menyerap tenaga kerja dan memiliki nilai tambah yang tinggi akan mendorong ekonomi menuju target 5,2% (year on year/YoY) tahun depan. 

Meski demikian, sejumlah lembaga internasional, seperti International Monetary Fund (IMF), World Bank atau Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB) hingga Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD), meramalkan ekonomi Indonesia tahun depan mentok di angka 5,1%. 

Bahkan, IMF meprediksikan dalam lima tahun ke depan atau hingga 2029, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di angka 5,1% YoY. Jauh dari target Prabowo yang mencapai 8%. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper