Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Direktur Utama PT Jaya Real Property Tbk. (JRPT) Yohannes Hengky Wijaya optimistis bisnis proerti akan berangsur pulih meski era suku bunga tinggi belum berakhir dan daya beli masyarakat yang melemah.
Hengky mengaku, dalam beberapa waktu belakangan tren penjualan properti memang mengalami penurunan. Namun demikian, kondisi pelemahan tersebut masih dalam batas wajar.
“Pasti gitu ya [sektor properti terdampak tren suku bunga tinggi]. Jadi sama seperti bisnis-bisnis lain, selalu ada siklusnya. Ada siklus baik, siklus nanti turun,” jelasnya di sela-sela peresmian layanan Peningkatan Standar Pelayanan Minimum di Stasiun Jurangmangu, Sabtu (12/20/2024).
Hengky melanjutkan, dirinya optimis pemerintah akan terus melanjutkan pemangkasan suku bunga ke depan sehingga hal itu diharapkan dapat memberikan sentimen positif bagi bisnis sektor properti dalam negeri.
Dengan demikian, dirinya optimistis pada 2025 bisnis properti RI bakal berangsur pulih seiring dengan langkah fiskal yang bakal diambil pemerintah ke depan.
“Kita selalu berdoa yang terbaik,” tambahnya.
Baca Juga
Dalam rangka mempersiapkan pasar properti kembali bergejolak, JRPT melalui unit bisnisnya, Puri Jaya (PT Deltacendana Citapersada), tengah mengembangkan distrik baru bernama Royal Batavia.
Proyek premium ini dibangun di lahan seluas 112 hektare dan merupakan pengembangan terbaru dari pengembang Bintaro Jaya.
Royal Batavia berlokasi di Jalan Raya Cadas-Kukun, kawasan yang memiliki prospek tinggi untuk hunian dan investasi. Selain berada di wilayah yang padat penduduk, lokasinya yang strategis di bagian Utara Tangerang dan Barat Jakarta menjadikannya potensi besar untuk investasi.