Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China mengumumkan akan memberikan bantuan sosial (bansos) berupa pemberian uang tunai sebanyak satu kali kepada warganya yang berada dalam kemiskinan ekstrem.
Mengutip Bloomberg pada Kamis (26/9/2024), dalam laporan stasiun televisi pemerintah China, CCTV, Kementerian Keuangan dan Kementerian Urusan Sipil akan mengeluarkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada kelompok yang kurang beruntung termasuk masyarakat sangat miskin dan anak yatim sebelum libur Hari Nasional minggu depan.
Pemerintah daerah harus memastikan dana tersebut mencapai target penerimanya sebelum 1 Oktober, hari peringatan berdirinya Republik Rakyat China. Hal tersebut untuk menunjukkan cinta dan kepedulian partai dan pemerintah terhadap orang-orang yang membutuhkan, kata laporan itu.
Meskipun jumlahnya tidak diketahui, pemberian bantuan satu kali dalam jangka waktu yang singkat tampaknya merupakan langkah maju bagi pemerintah yang telah lama menghindari apa yang disebut oleh Presiden Xi Jinping sebagai welfarism.
Pengumuman tersebut muncul tak lama setelah pejabat tinggi moneter dan keuangan negara tersebut mengungkapkan serangkaian penurunan suku bunga dan langkah-langkah pelonggaran yang bertujuan untuk menahan perlambatan ekonomi.
Sementara itu, kantor berita Xinhua menyebut, pemerintah pusat menginstruksikan untuk memberikan tunjangan jaminan sosial tertentu bagi lulusan perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan dua tahun setelah lulus sekolah dalam upaya untuk meningkatkan lapangan kerja.
Baca Juga
Program subsidi ini disebut sebagai wujud perhatian Xi terhadap kelompok yang paling dirugikan sebelum peringatan 75 tahun berdirinya Republik Rakyat China oleh Partai Komunis, kata Neo Wang, direktur pelaksana penelitian China di Evercore ISI yang berbasis di New York.
“Mengenai subsidi jaminan sosial, peluncurannya bertujuan untuk menjaga stabilitas sosial menjelang hari raya,” tambahnya.
Data pemerintah China pada April 2024 mencatat, Kementerian-kementerian China menganggarkan 154,7 miliar yuan atau US$22 miliar untuk bantuan keuangan dan subsidi kepada orang-orang yang berada dalam kemiskinan ekstrem, anak yatim piatu, dan tuna wisma tahun ini.
Sementara itu, Kementerian Urusan Sipil menyebut, China memiliki 4,74 juta orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem pada Juli 2024
Hari Nasional adalah salah satu hari libur terpenting di China yang biasanya ditandai dengan banyaknya perjalanan dan konsumsi. Namun, kemerosotan sektor properti dan suramnya pasar kerja telah membebani pengeluaran, menyebabkan beberapa ekonom menyerukan intervensi fiskal lebih langsung untuk mengangkat sentimen.
Huang Yiping, anggota komite kebijakan moneter People’s Bank of China (PBOC), mendesak pemerintah untuk meningkatkan pengeluaran guna mengatasi lemahnya konsumsi dalam sebuah kritik yang jarang terjadi terhadap kebijakan ekonomi China pada awal tahun ini.
Pemberian uang tunai kepada rumah tangga akan meningkatkan belanja konsumen, katanya, sementara fokus yang berlebihan pada kesehatan fiskal dapat menghambat perekonomian.
Ketika bank sentral mengejutkan pasar dengan paket stimulus moneternya yang luas, perhatian kini tertuju pada Kementerian Keuangan. Langkah-langkah fiskal lebih lanjut mungkin akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan karena Politbiro Xi yang beranggotakan 24 orang akan mengadakan pertemuan menjelang liburan selama seminggu.