Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Pangkas Suku Bunga Sebesar 50 Poin, Ini Alasannya

Penurunan Fed Fund Rate untuk memperkuat ekonomi Amerika, serta memperkuat indeks tenaga kerja AS.
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, AS, Rabu (26/7/2023). / Reuters
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, AS, Rabu (26/7/2023). / Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - The Federal Reserve (The Fed) menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 poin dari posisi 5,25%-5,5% menjadi 4,75%-5% untuk memperkuat ekonomi Amerika Serikat.

Dilansir dari Bloomberg, Kamis (19/9/2024), Komite Pasar Terbuka Federal memberikan 11 suara untuk menurunkan suku bunga Fed Fund Rate (FFR).

Ini menjadi langkah awal agresif The Fed untuk mengubah kebijakan, guna memperkuat pasar tenaga kerja AS.

"The Fed menurunkan FFR ke kisaran 4,75% hingga 5%, setelah menahannya selama lebih dari setahun pada level tertinggi dalam dua dekade," dikutip dari Bloomberg.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga Fed Fund Rate (FFR) sebanyak tiga kali pada tahun ini dengan total sebanyak 75 basis poin dari posisi saat ini 5,25% hingga 5,5%. Dengan demikian, FFR pada akhir tahun akan menuju level 4,5%—5,75%. 

"Berdasarkan bacaan kami dari proyeksi Fed maupun analisi sejumlah pelaku pasar, kami perkirakan bahwa FFR akan turun 3 kali tahun ini, dan tahun depan adalah 4 kali," ungkap Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (18/9/2024).

Perry mengungkapkan berdasarkan asesmen terbaru terhadap The Fed, pemangkasan kemungkinan akan terjadi pada September, yakni dalam Rapat FOMC 18 September waktu setempat, kemudian November dan Desember. 

Menurutnya, probabilitas akan pemangkasan FFR sebesar 25 basis poin cukup besar. Namun, tidak menutup kemungkinan The Fed memangkas suku bunga hingga 50 basis poin. 

"Probabilitas agak kecil, Apakah September [pangkas] 25 atau 50 bps. Tapi kalau turunnya 25 bps, itu probabilitasnya besar," tutur Perry. 

Sementara untuk tahun depan, Bank Indonesia memprediksikan adanya empat kali penurunan FFR sepanjang paruh pertama 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper