Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi perdagangan global bakal anjlok akibat situasi ekonomi yang kian tak menentu di tingkat global.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengatakan bahwa hal ini dipicu lantaran Bank Sentral hampir di semua negara memperketat kebijakan moneternya.
Hal ini disampaikannya saat meresmikan Pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional, di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024).
“Mereka mengerem agar inflasi tidak makin naik. Artinya apa kalau moneter di rem? Artinya, industri pasti akan turun produksinya. Otomatis, perdagangan global juga akan turun kapasitasnya. Jadi, yang pertama perlambatan ekonomi global tantangan kita disitu,” tuturnya dalam forum itu,
Dia uga mengamini bahwa saat ini salah satu tantangan pemerintah adalah membuka lapangan kerja yang besar dalam menghadapi tantangan yang berat. Bahkan, menurutnya semua sedang negara menghadapi tantangan yang serupa.
Salah satunya, kata Jokowi tantangan yang dimaksud mulai dari tantangan perlambatan ekonomi global.
Baca Juga
“Kita tahu 2023 dari world bank ini [ekonomi] global hanya tumbuh 2,7%, kemudian 2024 ini diperkirakan hanya 2,6%, tahun depan dari world bank muncul naik sedikit 2,7%. Namun, masih jauh yang diharapkan oleh semua negara. Sedangkan, kuta bisa tumbuh di 5 kurang lebih 5,1%, ini sebuah hal yang patut kita syukuri karena ekonomi global hanya tumbuh 2,6%—2,7%,” pungkas Jokowi.