Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Inggris Raya menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dalam kerja sama pembangunan. Beberapa sektor, mulai dari ekonomi hijau hingga kesetaraan gender menjadi prioritas kerja sama kedua negara ke depannya.
Adapun, penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa dan Menteri Pembangunan Kerajaan Inggris Raya Anneliese Dodds.
Suharso menjelaskan, nota kesepahaman ini dirancang untuk mendukung target pembangunan Indonesia yang nantinya akan dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Nasional (RPJN), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta agenda pembangunan global, termasuk kebijakan terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
"Kami yakin ke depannya, kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Inggris akan semakin kuat sejalan dengan upaya mencapai visi Indonesia Emas 2045, dan mendukung pencapaian tujuan pembangunan global," kata Suharso dalam seremoni penandatanganan MoU tersebut di Jakarta pada Selasa (17/9/2024).
Dia melanjutkan, MoU ini akan menjadi landasan formal untuk kelanjutan kerja sama antara kedua negara sekaligus mengidentifikasi peluang baru dan bidang strategis yang selaras dengan prioritas pembangunan Indonesia.
Suharso menuturkan sektor-sektor prioritas dalam nota kesepahaman ini meliputi beberapa aspek, yaitu pengentasan kemiskinan, pembangunan ekonomi berkelanjutan, kesetaraan gender dan inklusi sosial. Isu-isu seperti energi bersih dan terbarukan, inovasi industri hijau dan infrastruktur ramah lingkungan, kota dan komunitas berkelanjutan, iklim dan lingkungan hidup juga dibahas pada nota ini.
Baca Juga
MoU ini juga mencakup sektor seperti program keuangan hijau, kesehatan, pembangunan digital, tanggap bencana, dan perancangan kerangka kerja untuk percepatan pencapaian target SDGs.
Lebih lanjut, Suharso menuturkan, nota kesepahaman ini juga mengamanatkan pembentukan komite bersama antara kedua negara.
"Hal ini untuk memperkuat kolaborasi dalam perencanaan, kelancaran implementasi, pemantauan dan evaluasi kebijakan dan program kerja sama pembangunan Indonesia-Inggris," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Pembangunan Inggris Raya, Anneliese Dodds menambahkan Indonesia sudah menjadi salah satu mitra negaranya sejak lama. Dodds menyebut, potensi kerja sama antara Inggris dan Indonesia masih dapat terus dikembangkan ke depannya.
"Secara bersama-sama, ada begitu banyak peluang bagi Indonesia-Inggris untuk membangun kesejahteraan bagi masyarakat kita dan memastikan bahwa pertumbuhan itu bersifat berkelanjutan seperti tujuan tingkat emisi nol persen yang ingin dicapai," jelas Dodds.
Dodds melanjutkan, nota kesepahaman ini menggambarkan niat kedua negara untuk bergerak menuju dunia yang bebas dari kemiskinan. Hal ini tidak hanya dilakukan dengan mengatasi krisis iklim yang sedang terjadi, tetapi juga meningkatkan interkonektivitas kedua negara dalam berbagai bidang.