Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indef: Menkeu Baru Harus Bisa Katakan Tidak ke Prabowo

Indef juga mendorong agar Menkeu yang baru di era Prabowo harus dari kalangan profesional, bukan politisi.
Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto dalam program Broadcash, podcast Bisnis Indonesia pada Rabu (28/2/2024). - Bisnis/Adam Rumansyah
Direktur Pengembangan Big Data Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto dalam program Broadcash, podcast Bisnis Indonesia pada Rabu (28/2/2024). - Bisnis/Adam Rumansyah

Bisnis.com, JAKARTA — Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mendorong agar menteri keuangan (Menkeu) yang baru nantinya harus bisa mengatakan tidak kepada presiden terpilih Prabowo Subianto. Tak hanya itu, Menkeu hanya harus dari kalangan profesional—bukan politisi.

Direktur Pengembangan Big Data Indef Eko Listiyanto menjelaskan, banyak visi misi Prabowo membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Kendati demikian, anggaran negara sangat terbatas.

"Jadi sebetulnya perlu menteri keuangan yang bisa ngomong tidak ke presiden, bukan dalam konteks politik tapi dalam konteks kalau memang anggaran enggak mampu ya katakan enggak mampu," jelas Eko dalam Diskusi Daring Indef secara daring, Kamis (12/09/2024).

Dia tidak ingin Menkeu ke depan lebih mempertimbangkan pendekatan politik daripada rasional. Artinya, kebijakan yang dikeluarkan hanya untuk meraih popularitas dengan mengesampingkan kesehatan anggaran negara.

Oleh sebab itu, Eko menekankan pentingnya seorang Menkeu yang bisa meyakinkan presiden dengan data yang tersedia agar memutuskan berbagai kebijakan secara objektif dan rasional.

"Kalau hanya [mempertimbangkan] popularitas, dugaan saja nanti ya anggaran tuh yang jadi korban," ujarnya.

Tak hanya itu, Menkeu baru nanti juga harus memahami isu-isu ekonomi terutama dalam konteks global. Dengan begitu, Bendahara Negara bisa mendeteksi tantangan dan potensi ekonomi domestik ke depan.

"Dan ya kalau mau diterima pasar memang syaratnya biasanya yang tidak dari politik praktis, artinya kariernya itu tidak dibangun dari karier politik," sambung Eko.

Dia menekankan, pasar itu bergerak berdasar sentimen. Oleh sebab itu, jika Menkeu seorang politisi maka setiap kebijakannya—walau tidak ada niatan untuk kepentingan tertentu—namun akan tetap dikaitkan oleh pasar berdasarkan latar belakangnya.

Eko pun mendorong agar Prabowo menunjukkan lebih banyak komposisi profesional daripada politisi dalam kabinetnya lima tahun ke depan. Dengan begitu, optimisme pasar semakin tumbuh.

"Itu dugaan saya akan membuat game changer dalam jangka pendek khususnya itu untuk membuat situasi perlambatan ekonomi, pesimisme perekonomian yang muncul sekarang ini bisa teratasi," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper