Bisnis.com, JAKARTA – Dua dana pensiun raksasas di Australia, Rest Super dan Hostplus, telah meningkatkan investasi mereka dalam obligasi yang terkait asuransi bencana alam. Langkah perluasan investasi dana pensiun raksasa itu disebut sebagai bagian dari strategi menghadapi dampak perubahan iklim.
Dikutip dari Bloomberg, Selasa (10/9/2024), Rest Super yang memiliki dana kelolaan sebesar 80 miliar dolar Australia (US$54 miliar), telah menempatkan sekitar 200 juta dolar Australia dalam jenis investasi tersebut selama 2 tahun terakhir. Sementara itu, Hostplus mulai berinvestasi dalam strategi serupa pada awal tahun ini.
Langkah ini menempatkan kedua dana pensiun menyusul para pesaing mereka yang lebih besar, yakni Colonial First State dan Insignia Financial, yang juga berinvestasi dalam reasuransi bencana alam.
Tindakan memilih produk investasi baru oleh dana pensiun di Australia seiring dana kelolaan yang terus menggelembung. Tercatat para pengelola dana pensiun ini menikmati arus masuk dana lebih dari 2 miliar dolar Australia setiap minggu.
Sebagai informasi, reasuransi bencana alam mencakup berbagai instrumen keuangan, termasuk obligasi bencana yang menawarkan pengembalian kepada investor yang bersedia menanggung risiko terkait bencana alam seperti badai, kebakaran hutan, dan gempa bumi. Pemegang obligasi akan menanggung kerugian jika bencana terjadi, namun jika tidak, mereka akan menikmati keuntungan yang signifikan.
Obligasi bencana, yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi, reasuransi, atau pemerintah yang menarik banyak investor jangka panjang, telah memberikan pengembalian hingga dua digit bagi para investor. Namun, investasi ini semakin diawasi karena adanya kekhawatiran mengenai risiko klaim yang sangat tinggi.
Baca Juga
Marina Pasika, Kepala Alternatif Pertumbuhan di Rest Super, menyatakan bahwa salah satu faktor kunci dalam mempertimbangkan investasi ini adalah pemicu pembayaran obligasi bencana. “Beberapa tahun lalu, penerbit bisa dengan mudah menawarkan obligasi bencana dengan titik lampiran yang rendah, namun standar tersebut telah meningkat dalam satu hingga dua tahun terakhir,” ungkap Pasika dikutip dari Bloomberg.
Hostplus, di sisi lain, berinvestasi dalam produk reasuransi saham kuota, di mana premi dan kerugian dibagi berdasarkan persentase tetap. Wakil Kepala Investasi Hostplus, Con Michalakis, menyatakan bahwa investasi ini menunjukkan hasil yang sangat baik karena pasar reasuransi kekurangan modal, menjadikannya lebih menarik bagi investor institusional.
Pada paruh pertama tahun 2024, bencana alam telah menyebabkan kerugian yang diasuransikan sebesar US$62 miliar, sekitar 70% di atas rata-rata 10 tahun terakhir, akibat kebakaran hutan ekstrem, kekeringan, dan banjir yang mengubah pola historis bencana alam.