Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenlu Bicara Strategi Negara Berkembang Tingkatkan Peran dalam Rantai Pasok Global

Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury mengungkap langkah yang dapat dilakukan negara-negara berkembang untuk meningkatkan peran dalam rantai pasok global.
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury menyampaikan paparan dalam Diskusi Panel I Indonesia Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2/9/2024). Sesi diskusi panel tersebut bertema Outlook from the RegionUpdate and Prospect for Cooperation./Media Center IAF II-HLF MSP
Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury menyampaikan paparan dalam Diskusi Panel I Indonesia Africa Forum (IAF) II di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (2/9/2024). Sesi diskusi panel tersebut bertema Outlook from the RegionUpdate and Prospect for Cooperation./Media Center IAF II-HLF MSP

Bisnis.com, BADUNG - Wakil Menteri Luar Negeri, Pahala Mansury, mengungkap beberapa langkah yang dapat dilakukan negara-negara berkembang atau global south untuk meningkatkan perannya dan menarik minat sektor swasta dalam rantai pasok global (global supply chain) di masa depan.

Pahala memaparkan, negara-negara berkembang memiliki potensi yang besar untuk menjadi pemain penting pada panggung global, termasuk dari sisi rantai pasok. Dia menuturkan, pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang pada 2050 diproyeksi tumbuh 2 kali lebih cepat dibandingkan negara-negara maju.

Selain itu, 6 dari 7 negara dengan ekonomi terbesar pada 20250 diproyeksikan berasal dari kawasan-kawasan berkembang atau disebut emerging market, Salah satunya adalah Indonesia. Mengutip data dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF), Pahala mengatakan pertumbuhan ekonomi emerging market seperti Asia dan Afrika akan tumbuh lebih dari 6,3% dalam 5 tahun kedepan.

Dia menuturkan, negara-negara berkembang juga diuntungkan dengan laju pertumbuhan populasi yang lebih cepat dibandingkan negara maju. Negara berkembang juga memiliki banyak sumber daya alam seperti minyak, gas, biodiversity, serta mineral-mineral kritis yang punya peran penting untuk mengatasi krisis iklim seperti untuk pembuatan baterai kendaraan listrik

"Negara berkembang harus terus bergerak maju dalam value chain dan menjadi pemain penting dalam global supply chain. Negara berkembang kini tidak bisa hanya berperan sebagai produsen dan eksportir bahan mentah. Kita juga membutuhkan keterlibatan sektor swasta untuk meningkatkan upaya ini," jelas Pahala pada acara High Level Forum On Multi Stakeholders Partnership (HLF MSP) di Bali, Selasa (3/9/2024).

Untuk meningkatkan peran negara-negara berkembang pada rantai pasok global, Pahala menilai salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah menjaga Integrasi ekonomi dan akses terhadap pasar. Dia menuturkan, upaya Integrasi ekonomi tersebut semakin penting dilakukan mengingat fragmentasi global yang belakangan terjadi.

Dia mencontohkan, salah satu bentuk fragmentasi tersebut adalah adanya kebijakan pembatasan perdagangan dan/atau Investasi yang berbasis lingkungan atau green protectionism. Pahala mengatakan, negara-negara berkembang harus berupaya mematahkan fragmentasi ekonomi ini melalui kerja sama ekonomi dan perdagangan, sehingga akses negara-negara ke pasar global pun meningkat.

"Kita akan diuntungkan oleh integrasi ekonomi yang lebih baik, karena ini akan menurunkan biaya serta membuat ekonomi lebih efisien," kata Pahala.

Selanjutnya, negara perlu memastikan resiliensi rantai pasok. Pahala mengatakan, rantai pasok melainkan peran penting untuk pertumbuhan ekonomi. Dia menuturkan, negara-negara telah belajar banyak terkait pentingnya rantai pasok yang optimal dari disrupsi global yang terjadi beberapa waktu lalu.

Pahala mengatakan, pengembangan fasilitas infrastruktur terkait, menurunkan ongkos logistik, serta bekerja sama dalam produksi dan distribusi sumber daya alam strategis, merupakan beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas rantai pasok.

"Kita juga harus memastikan kerja sama antara swasta dan pemerintah dalam pengembangan rantai pasok dan value chain ini," ujar Pahala.

Dia melanjutkan, negara juga perlu memfasilitasi kontak antar orang atau people to people contact. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan konektivitas serta jaringan, terutama diantara kalangan pebisnis atau sektor swasta yang ke depannya dapat mendukung upaya pemerintah.

Pahala menuturkan, people to people contact tersebut akan mendukung Integrasi ekonomi, mendorong investasi dan perdagangan serta memicu terjadinya transfer teknologi dan pengetahuan.

Lebih lanjut, peningkatan akses ke teknologi juga perlu dilakukan dengan optimal. Pahala menuturkan, perkembangan teknologi telah mentransformasi cara hidup masyarakat hingga tata cara melakukan sesuatu.

Perkembangan teknologi menciptakan potensi nilai tambah bagi sektor-sektor yang penting untuk negara berkembang, seperti manufaktur, pemrosesan mineral kritis, hingga akses terhadap produk-produk kesehatan seperti vaksin, obatn-obatan khusus, dan lainnya.

Selanjutnya, skema-skema pembiayaan yang inovatif dan blended finance juga perlu dikembangkan untuk menarik minat sektor swasta serta meningkatkan peran negara-negara berkembang pada rantai pasok global.

Dia mengatakan, peningkatan dukungan pendanaan dalam beragam bentuk perlu dilakukan, seperti pinjaman (loan), pembiayaan konsesi (concessionary financing) hingga pinjaman dalam bentuk Mata uang lokal (local currency lending).

"Swasta, pemerintah, institusi keuangan internasional, hingga lembaga filantrofi harus bekerja dan berpikir bersama bagaimana mereka merancang innovative financing dan skema blended finance yang optimal," ujar Pahala. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper