Bisnis.com, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus menggali peluang kerja sama dengan negara-negara Afrika, salah satunya terkait bisnis minyak.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, potensi perdagangan minyak dengan Afrika dapat dilakukan secara dua arah. Salah satu contohnya, Pertamina melihat adanya peluang untuk melakukan ekspor minyak solar ke Afrika.
Nicke menuturkan, sejak April 2019, Pertamina sudah tidak lagi mengimpor minyak solar seiring meningkatnya pemanfaatan biodiesel di dalam negeri. Dengan adanya rencana pemerintah untuk terus meningkatkan kadar campuran biodiesel ke solar dari saat ini sebesar 35% (B35) menjadi 50% (B50) atau bahkan 60% (B60), produksi solar Pertamina berpotensi berlebih ke depannya.
Menurutnya, kelebihan produksi solar dari kilang Pertamina yang tak bisa terserap dalam negeri tersebut berpotensi untuk diekspor ke Afrika.
"Dengan demikian kami akan punya kapasitas berlebih dari solar ini, di mana mereka sendiri kan memerlukan itu yang selama ini mereka pun masih impor. Ini potensi trading bagi kita untuk melakukan penjualan ke sana," ujar Nicke saat diwawancara Tim Bisnis di sela agenda Indonesia Africa-Forum (IAF) 2024 di Bali, Senin (2/9/2024).
Di sisi lain, Pertamina juga memiliki kepentingan untuk mengamankan pasokan energi di dalam negeri.
Baca Juga
Nicke mengatakan bahwa saat ini, Pertamina telah melakukan pengembangan blok-blok minyak, baik produksi maupun eksplorasi, di sejumlah negara Afrika. Pengembangan aset-aset luar negeri ini diharapkan dapat menambah produksi minyak mentah perseroan untuk memenuhi kebutuhan di Tanah Air.
"Kita masih juga impor kan kalau untuk crude [minyak mentah]. Dengan kami melakukan pengembangan blok-blok di Afrika, itu [minyak mentah] bisa kita bawa pulang. Jadi bring the barrel home, seperti halnya yang kami lakukan selama ini di Aljazair dan Venezuela," kata Nicke.
Adapun, Pertamina telah melakukan ekspansi ke Afrika sejak 2013. Di sektor hulu migas, Pertamina telah memiliki jejak di Aljazair, Gabon, Nigeria, Angola, Namibia, dan Tanzania.