Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Sektor Pertanian Alami Deflasi Terdalam Agustus 2024

HPB sektor pertanian mengalami deflasi terdalam, yakni sebesar 1,16% mtm. Begitu pun pada sektor pertambangan dan penggalian.
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman
Buruh tani memanen padi di lahan persawahan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/8/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap sektor pertanian hingga sektor pertambangan pada harga perdagangan besar (HPB) mengalami deflasi secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Agustus 2024.

Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan bahwa HPB sektor pertanian mengalami deflasi terdalam, yakni sebesar 1,16% mtm. Begitu pun pada sektor pertambangan dan penggalian dengan deflasi yang menyentuh 0,95% mtm pada Agustus 2024.

“Jika dilihat menurut sektor, secara month-to-month [bulanan], deflasi HPB terjadi pada sektor pertanian, serta sektor pertambangan dan penggalian,” kata Pudji dalam konferensi pers Berita Resmi Statistik BPS, Senin (2/9/2024).

Sementara itu, lanjut Pudji, sektor industri mengalami inflasi HPB sebesar 0,12% mtm dengan andil inflasi HPB sebesar 0,1% mtm.

Lebih lanjut, Pudji menuturkan bahwa inflasi HPB terjadi pada semua sektor dengan inflasi terbesar terjadi pada sektor pertanian yang mencapai 4,01% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Mengekor sektor industri dengan inflasi HPB menyentuh 2,56% yoy, serta sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,61% yoy pada delapan bulan pertama 2024.

Di sisi lain, BPS juga mencatat sektor yang memberikan andil inflasi HPB terbesar adalah sektor industri, yaitu 2,08% yoy. Sementara itu, andil inflasi HPB di sektor pertanian adalah 0,73% yoy. Sedangkan andil inflasi HPB di sektor pertambangan dan penggalian sebesar 0,01% yoy.

Secara umum, Pudji menyampaikan bahwa inflasi HPB terjadi deflasi sebesar 0,12% mtm pada Agustus 2024. Lalu, inflasi HPB dari tahun ke tahun sebesar 2,82% yoy dan 1,52% sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper