Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IAF 2024: RI dan Afrika Sepakat Perkuat Kerja Sama Proyek Panas Bumi

Indonesia dan Afrika menandatangani MoU pengembangan geothermal antara PLN dengan Tanesco, Tanzania pada gelaran Indonesia Africa Forum (IAF) 2024.
Ilustrasi petugas PLN Indonesia Power melakukan pengecekan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat/Dok. PLN
Ilustrasi petugas PLN Indonesia Power melakukan pengecekan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat/Dok. PLN

Bisnis.com, BADUNG - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengungkap sejumlah kesepakatan yang akan dilakukan dalam rangka penguatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Afrika melalui agenda Indonesia Africa Forum (IAF) 2024. 

Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani, mengatakan salah satu di antaranya merupakan kesepakatan dalam hal pengelolaan panas bumi dan tenaga matahari. 

"Dalam forum tahun ini, beberapa penguatan kerja sama ekonomi akan dilakukan dengan beberapa kesepakatan. Pertama, MoU pengembangan geothermal antara PLN dengan Tanesco, Tanzania," kata Kadir dalam Konferensi Pers Persiapan IAF 2024 dan HLF MSP, Minggu (1/9/2024). 

Berdasarkan catatan Bisnis, kerja sama tersebut berupa pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Afrika Timur dengan Tanzania Electric Supplt Co Ltd (Tanesco). Kesepakatan ini dimulai sejak Januari 2024. 

Kedua perusahaan tersebut kini tengah bekerja dalam mengadaptasi transformasi digital PLN untuk mengembangkan akselerasi Tanesco mencapai 10.000 MW pada 2024 dan pengembangan PLTP sebagai base load.

Selain itu, Direktur Afrika Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI, Dewi Justicia Meidiwaty, mengatakan terdapat kolaborasi proyek geothermal lainnya yang telah dilakukan PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO) ke Kenya. 

"Saat ini kita memiliki kerja sama dengan Kenya antara Pertamina Geothermal Energy dan Kenya ini salah satu kesepakatan yang akan dihasilkan di dalam pertemuan nanti," ujar Dewi. 

Pertamina menyasar potensi energi baru terbarukan atau EBT di pasar global dengan menggandeng Africa Geothermal International Limited untuk mengembangkan potensi panas bumi di Kenya. 

Di Kenya, PGEO mengincar wilayah kerja panas bumi Longonot yang memiliki potensi pengembangan hingga 500 megawatt (MW), di mana 140 MW di antaranya telah siap dieksploitasi.

Selain itu, Kenya juga merupakan salah satu negara terdepan di kawasan Afrika yang mampu mengembangkan panas bumi dengan baik. Di negara tersebut, kapasitas terpasang panas bumi mencapai 865 MW.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper