Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Sepertiga Kelas Menengah adalah Gen Z dan Alpha

Sebanyak 17,65 juta penduduk kelas menengah merupakan orang-orang di kelompok Gen Z dan Gen Alpha. Kegemaran mereka berbelanja turut menopang perekonomian.
Mahasiswi yang termasuk generasi Z (Gen Z) beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Selasa (10/10/2023). / Bisnis-Arief Hermawan P
Mahasiswi yang termasuk generasi Z (Gen Z) beraktivitas di Main Hall PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta pada Selasa (10/10/2023). / Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sebanyak 36,89% dari total penduduk kelas menengah atau sekitar 17,65 juta merupakan penduduk muda dari kategori Gen Z yang lahir pada 1997—2012 dan Gen Alpha yang lahir pada 2013—2024. 

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan dari sisi usia, sekitar 1 dari 3 penduduk kelas menengah itu merupakan Gen Z dan Gen Alpha.

"Kalau kita lihat itu dia satu dari tiga penduduk itu adalah Gen Z dan Gen Alpha," ungkapnya dalam konferensi pers, Jumat (30/8/2024).  

Sementara porsi generasi milenial yang lahir pada 1981 hingga 1996 dalam kelas menengah sebanyak 24,6% atau mencakup 11,77 juta orang dari total kelompok kelas menengah. 

Untuk Generasi X atau penduduk yang lahir pada 1965 hingga 1980, menjelaskan 24,77% atau sebanyak 11,85 juta orang. 

Generasi Boomers dan Pre Boomers menjelaskan masing-masing 12,62% (6,04 juta orang) dan 1,12% (535.920 orang) dari total penduduk kelas menengah.  

Di sisi lain, Amalia melihat dari penduduk yang menuju kelas menengah atau aspiring middle class (AMC), maka 42% dari kelompok menuju kelas menengah merupakan Gen Z dan Gen Alpha.  

Pada kesempatan tersebut, Amalia turut membeberkan bahwa separuh penduduk kelas menengah atau sebesar 62,24% ini berpendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi. 

Profil pendidikan dari penduduk yang menuju kelas menengah juga sekitar 40,99% penduduk menuju kelas menengah atau aspiring middle class (AMC) berpendidikan SMA sederajat dan perguruan tinggi. 

"Kelas menengah yang pendidikannya hanya SD relatif sedikit hanya 5% dan juga yang pendidikannya SMP sederajat itu hanya 17,55%. Jadi memang mayoritas adalah SMA dan perguruan tinggi," jelasnya. 

Sebelumnya, isu kelas menengah menjadi perhatian karena terjadi penurunan jumlah penduduk kategori tersebut sebanyak 9,4 juta jiwa. 

Pada 2019 tercatat ada 57,33 juta kelas menengah atau 21,45% dari total penduduk Indonesia. Kini pada 2024, jumlah kelas menengah menjadi 47,85 juta atau 17,13% dari total penduduk Indonesia.

Adapun, kelas menengah dan AMC pada dasarnya mencakup  185,35 juta orang atau menyumbang sekitar setengah dari penduduk Indonesia saat ini. 

"Artinya ketika ternyata kelas menengah turun secara klasifikasi ke kelompok calon kelas menengah maka ada indikator pengeluaran mereka menjadi lebih rendah disebabkan oleh berbagai faktor," ujar ekonom dari Center of Reform on Economics (Core) Yusuf Rendy Manilet, Jumat (30/8/2024). 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper