Bisnis.com, JAKARTA – Plt. Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Basuki Hadimuljono menyebut dirinya mengusulkan anggaran Otorita IKN pada tahun 2025 dapat tembus Rp26 trililun.
Dia menjelaskan, anggaran tersebut utamanya bakal dialokasikan untuk memberikan dukungan biaya pemeliharaan sejumlah sarana dan prasarana hingga pembangunan IKN.
“Kami mengusulkan kalau bocorannya [pagu anggaran 2025 OIKN] Rp26 triliun,” tuturnya saat ditemui di Kantor Kementerian PUPR, Selasa (20/8/2024).
Adapun, pagu indikatif yang didapat Otorita IKN untuk TA 2025 diketahui hanya sebesar Rp505 miliar. Namun, angka itu disebut Basuki belum mencakup biaya pemeliharaan sarana dan prasarana yang telah terbangun.
Dengan demikian, saat ini Basuki menyebut pihaknya terus membangun koordinasi antara OIKN dengan Kementerian PUPR untuk merumuskan sejumlah program pembangunan IKN.
“Kami kebetulan merangkap jadi kita bikin programnya koordinasi di sini, mana yang harus dikerjakan oleh PU, mana yang dikerjakan oleh IKN. Sudah dilakukan,” pungkasnya.
Baca Juga
Angka usulan pagu anggaran OIKN itu tercatat mengalami penurunan. Pasalnya, Plt Wakil Kepala OIKN, Raja Juli Antoni, sebelumnya menyebut bahwa pihaknya meminta tambahan anggaran 2025 sebesar Rp29,8 triliun.
Raja Juli menjelaskan, tambahan anggaran tersebut untuk memenuhi kebutuhan yang belum dialokasikan ke dalam pagu indikatif 2025. Usulan tersebut telah disampaikan ke Kementerian Keuangan dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.
"Tadi kami usulkan Rp29,8 triliun, apakah nanti diterima atau tidak atau sebagian digeser kepada Kementerian lain itu nanti tentu bahan diskusi, ini kebutuhan riil," kata Antoni kepada wartawan di Kompleks DPR RI, Jakarta, Senin (10/6/2024).
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan rancangan anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2025 sebesar Rp400,3 triliun.
Anggaran infrastruktur tersebut porsinya mencapai 11% dari total rencana pos Belanja Negara sebesar Rp3.613,1 triliun pada 2025. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan alokasi anggaran infrastruktur pada 2024 yang mencapai Rp422,7 triliun, jumlahnya susut 5,29%.
“Pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun,” kata Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Jokowi menjelaskan anggaran infrastruktur tersebut utamanya bakal digunakan untuk mendorong pembanguan infrastruktur Pendidikan dan Kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi.
Di samping itu, anggaran itu juga akan dialokasikan untuk mendukung keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
“Anggaran tersebut terutama untuk infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi, serta keberlanjutan pembangunan IKN,” ungkapnya.