Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani, mencatat telah menyalurkan anggaran Rp3.167,4 triliun untuk mendukung pembangunan infrastruktur selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Secara lebih rinci, anggaran infrastruktur sebesar Rp3.167,4 triliun tersebut merupakan akumulasi kucuran belanja negara pada periode 2015 hingga 2023.
“Anggaran untuk infrastruktur yang sudah kita gelontorkan Rp3.167,4 triliun, itu meningkatkan jumlah jalan baik tol maupun bukan tol,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN 2025, Jumat (16/8/2024).
Dalam paparan yang dibagikan, jalan tol yang beroperasi hingga saat ini dilaporkan meningkat sepanjang 1.938 kilometer (Km). Dari posisi sebelumnya hanya sepanjang 879 km menjadi 1.938 km beroperasi.
Meski rutin jor-joran menyuntik biaya pada proyek infrastruktur, Sri Mulyani memastikan hal itu tetap dilakukan secara sehat, kredibel dan sustainable.
“Nah, APBN terus mendukung tadi pembangunan, tetapi APBN fiskal terus dijaga agar sehat, kredibel dan sustainable,” ujarnya.
Baca Juga
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan rancangan anggaran infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar Rp400,3 triliun.
Anggaran infrastruktur tersebut porsinya mencapai 11% dari total rencana pos Belanja Negara sebesar Rp3.613,1 triliun pada 2025. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan alokasi anggaran infrastruktur pada 2024 yang mencapai Rp422,7 triliun, jumlahnya susut 5,29%
“Pembangunan infrastruktur dianggarkan sebesar Rp400,3 triliun,” kata Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (16/8/2024).
Jokowi menjelaskan anggaran infrastruktur tersebut utamanya bakal digunakan untuk mendorong pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan, infrastruktur konektivitas, infrastruktur pangan dan energi.
Di samping itu, anggaran itu juga akan dialokasikan untuk mendukung keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.