Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi China Juli 2024 Naik ke 0,5%, Lampaui Ekspektasi

Inflasi China melampaui perkiraan pada Juli 2024, memberikan harapan pemulihan permintaan domestik yang membebani pertumbuhan tahun ini.
Mata uang Yuan China. Dok. Freepik
Mata uang Yuan China. Dok. Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi China tercatat naik lebih dari perkiraan pada Juli 2024, memberikan harapan pemulihan permintaan domestik yang membebani pertumbuhan tahun ini. 

Mengutip Bloomberg pada Jumat (9/8/2024), Biro Statistik Nasional menyebut, indeks harga konsumen (IHK) China naik 0,5% dari tahun sebelumnya. Catatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan 0,2% periode Juni dan perkiraan median sebesar 0,3% dalam survei ekonom Bloomberg.

Harga di tingkat pabrik atau factory gate prices melanjutkan laju deflasi yang dimulai pada akhir tahun 2022, dengan indeks harga produsen (producer price index/PPI) turun 0,8% dari tahun sebelumnya. Ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan penurunan sebesar 0,9% setelah penurunan sebesar 0,8% pada Juni lalu.

Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia itu tenga berjuang melawan deflasi terpanjang sejak tahun 1999. Hal ini terjadi seiring dengan lemahnya konsumsi dan permintaan investasi menyebabkan perang harga yang intens di berbagai sektor.

Turunnya harga-harga di seluruh sektor telah memicu pelemahan pertumbuhan nominal produk domestik bruto (PDB) China. Hal ini turut menurunkan laba perusahaan dan membuat konsumen semakin cenderung menunda pembelian karena mereka memperkirakan biaya akan terus menurun. 

Adapun, pemulihan permintaan domestik menjadi semakin penting karena ekspor China secara tak terduga melambat pada periode Juli 2024. Padahal, ekspor menjadi salah satu titik terang perekonomian China tahun ini. 

Melemahnya ekspor menandakan penurunan permintaan global. Hal ini membahayakan target pemerintah China untuk mencapai pertumbuhan sekitar 5% pada 2024

Politbiro China, badan penentu keputusan utama Partai Komunis yang berkuasa, berjanji untuk menjadikan peningkatan belanja konsumen sebagai fokus kebijakan yang lebih besar dalam pertemuan baru-baru ini. 

Pemerintah meluncurkan rencana aksi 20 langkah untuk mendorong lebih banyak belanja jasa, meskipun hanya memberikan sedikit insentif keuangan untuk meningkatkan permintaan dalam negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper