Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meyakini kehadiran pabrik bahan anoda baterai litium PT Indonesia BTR New Energy Material bakal membawa Indonesia memiliki pabrik anoda terbesar di dunia.
Luhut mengatakan infrastruktur itu merupakan modal baik, mengingat anoda merupakan komponen pertama dalam lithium baterai yang berperan untuk sumbu negatif, sementara nikel akan digunakan untuk katoda sumbu positif.
Hal ini dia sampaikan saat menyampaikan pidato pabrik bahan anoda baterai lithium milik PT Indonesia BTR Energy Material di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah pada hari ini Rabu (7/8/2024)
“Ini pentingnya investasi PT BTR new energi mereka produsen anoda terbesar di dunia dengan teknologi termaju, pabrik yang akan diresmikan memiliki kapasitas 80.000 ton yang ckup mampu membuat 1,5 juta mobil listrik, pada awal kuartal IV/2024 ini,” imbuhnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.
Bahkan, dia melanjutkan bahwa setelah tahap II selesai pada Maret 2025 mendatang, Indonesia diperkirakan juga akan menjadi produsen bahan anoda baterai litium-ion terbesar kedua di dunia dengan total produksi 160.000 ton.
“Sebagai pembanding bapak saja Jepang kapasitas 10.000 ton, Korea Selatan hanya 40.000 ton, terbesar di China saat ini kapasitasnya 100.000 ton. Jadi, kita akan melewati China dalam beberapa waktu ke depan,” tegasnya.
Baca Juga
Tak hanya itu, Luhut menekankan bahwa dengan ada pabrik anoda ini, ekosistem litium baterai di indonesia akan makin lengkap. Mengingat pemerintah tidak hanya mengembangkan litium baterai yang berbahan katoda nikel tapi juga katoda baterai litium besi fosfat atau LFP.
“Pabrik LFP sedang dibangun di Indonesia. LFP ini penting walaupun LFP ini sebenarnya terpengaruh ke cuaca ekstrim dingin dan panas sehingga tetap saja, tetapi orang melihat litium baterai itu pilihan terbaik saat ini,” tandas Luhut.