Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Profil Masdar, Perusahaan UEA yang Mau Bangun PLTS Raksasa di IKN

Perusahaan energi terbarukan asal UEA, Masdar, dikabarkan berminat untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di IKN. Berikut profilnya.
Progres pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kaltim, Senin (6/5/2024) - (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)
Progres pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, Kaltim, Senin (6/5/2024) - (ANTARA/Muzdaffar Fauzan)

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan energi terbarukan asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar, dikabarkan berminat untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Ibu Kota Nusantara (IKN). Perusahaan ini disebut sedang melakukan studi kelayakan guna membangun fasilitas PLTS di ibu kota baru.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa perusahaan energi terbarukan milik Uni Emirat Arab (UEA) Masdar tertarik untuk berinvestasi di IKN.

Dia mengatakan raksasa energi itu ingin melakukan investasi energi hijau di Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui proyek PLTS terapung di ibu kota baru.

"Ada yang energi dari UEA. Floating, tenaga surya. [Namun] belum [ditentukan] lokasinya," katanya kepada wartawan usai menghadiri undangan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno bersama dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani di Kementerian Sekretariat Negara (Kemensesneg) pada Selasa (6/8/2024) sore.

Basuki yang juga Plt. Kepala Otorita IKN itu mengaku telah bertemu dengan perwakilan Masdar dengan hasil bahwa perusahaan tersebut tengah melakukan feasibility study atau studi kelayakan dalam merealisasikan proyek PLTS terapung di IKN.

Lantas, seperti apa profil Masdar dan rekam jejak perusahaan asal UEA tersebut?

Masdar nyatanya sudah lama berkecimpung di sektor energi terbarukan. Bahkan, Masdar menjadi salah satu perusahaan energi bersih terbesar di bidangnya dan memiliki posisi yang baik untuk memimpin industri dalam skala global.

Melansir laman resminya, masdar.ae, Rabu (7/8/2024), Masdar merupakan perusahaan energi terbarukan yang berpusat di Abu, Dhabi, UEA. Perusahan ini mengembangkan pembangkit listrik skala utilitas, proyek jaringan komunitas, penyimpanan energi, sistem yang berfokus pada efisiensi, dan proyek demonstrasi teknologi.

Pada 2006, pemerintah UEA mendirikan Abu Dhabi Future Energy Company PJSC (Masdar) guna memanfaatkan serta membangun keahlian dan kepemimpinan UEA di sektor energi global sekaligus mendukung diversifikasi ekonomi dan sumber energinya untuk kepentingan generasi mendatang.

Didirikan oleh Sultan Ahmed Al Jaber, Masdar telah mencatatkan beragam capaian di sektor energi terbarukan seperti peresmian pembangkit listrik tenaga surya terkonsentrasi pertama di Timur Tengah, Shams 1, dan pengembangan salah satu ladang angin lepas pantai terbesar di dunia, London Array.

Masdar kemudian memasuki babak baru dalam sejarahnya. Tepatnya pada Desember 2021, Abu Dhabi National Energy Company PJSC (TAQA) dan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) mengumumkan akan bergabung dengan Mubadala Investment Company sebagai pemegang saham Masdar untuk menciptakan pusat energi bersih yang mendunia.

Kemitraan ini kemudian menghadirkan pengalaman yang luas dalam energi terbarukan yang dimiliki oleh TAQA, Mubadala, dan Masdar, bersama dengan pengalaman ADNOC dalam hidrogen dan infrastruktur, kemampuan perdagangan global, dan jaringan logistik.

Lalu di Desember 2022, struktur kepemilikan saham baru mulai berlaku, melahirkan Masdar baru. The New Masdar merupakan pusat energi bersih yang akan mempelopori inisiatif strategis Net Zero UEA pada 2050, sekaligus memperkuat peran UEA sebagai pemimpin global dalam ekonomi hidrogen hijau.

Adapun hingga saat ini, Masdar diketahui telah mengembangkan proyek di lebih dari 40 negara di enam benua dan telah maupun berkomitmen untuk berinvestasi dalam proyek-proyek di seluruh dunia. Tercatat, nilai gabungannya mencapai lebih dari US$30 miliar atau setara Rp482 triliun. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper