Bisnis.com, JAKARTA – Sinar Mas Land membidik marketing sales atau prapenjualan dari proyek Balikpapan mencapai Rp622 miliar hingga akhir tahun ini seiring dengan adanya proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur pada kuartal I/2024 tumbuh sebesar 7,26% dibandingkan dengan kuartal I/2023 (year-on-year). Dengan pertumbuhan ekonomi tersebut, Sinar Mas Land memprediksikan permintaan hunian bisa ikut meningkat seiring dengan rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke IKN.
Sales & Promotion Kalimantan & Sulawesi Dept. Head Sinar Mas Land Budi Widiyanto menuturkan, hingga pertengahan 2024 ini, realisasi marketing sales dari proyek Balikpapan Grand City mencapai Rp330 miliar dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp622 miliar.
“Pada semester I/2024, kami telah mencapai target 102% dengan nilai Rp330 miliar, dari target Rp622 miliar. Tahun lalu target kami Rp556 miliar dengan realisasinya hampir tercapai. Ini dikarenakan properti Balikpapan dan Samarinda tumbuh,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (3/8/2024).
Sebagai perbandingan sepanjang tahun lalu, realisasi marketing sales dari proyek Grand City Balikpapan hampir mencapai Rp556 miliar. Di sisi lain, target marketing sales emiten properti PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepanjang tahun ini mencapai Rp9,5 triliun. Hingga akhir Juni 2024, BSDE telah meraih prapenjualan senilai Rp4,84 triliun atau 51% dari target tahun ini.
Sejauh ini, papar Budi, kehadiran proyek IKN memang belum berdampak langsung terhadap pembelian hunian di Balikpapan, tetapi terdapat sejumlah calon pembeli dari Aparatur Sipil Negara atau ASN yang mencari hunian dengan jangka waktu selama 2 tahun diserahterimakan.
Para ASN membutuhkan rumah ready stock, tetapi Sinar Mas Land juga tidak banyak memasok rumah inden karena rerata rumah inden sudah terjual habis.
“Jadi biasanya kalaupun ada dari ASN mencari rumah di Balikpapan, kami tawarkan kondisi inden yang sekian bulan diserahterimakan,” imbuhnya.
Dari sisi konsumen, proyek di wilayah penyangga IKN ini, sebutnya memiliki pangsa paling besar 60% dari masyarakat Balikpapan, Samarinda, Tenggarong, Bontang, Sangata, Berau. Ada juga dari Jakarta, Surabaya yang juga mendominasi.
“Daya beli masyarakat ini tinggi, lalu material rerata dari Jawa, dan upahnya di Balikpapan agak tinggi, dan harga mendekati Jakarta. Rata-rata hunian Rp2 miliar ke atas dibeli oleh pengusaha, sedangkan karyawan mencari hunian Rp1 miliar,” terangnya.