Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus meningkatkan investasi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) untuk mendukung angkutan logistik batu bara nasional.
VP Public Relations KAI, Anne Purba menuturkan, KAI menargetkan kapasitas lintas angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan pada 2027 sebesar 84 Metric Tones Per Annum (MTPA) dan sebesar 105 MTPA pada 2030. Kapasitas lintas yang ditargetkan pada 2024 adalah 58,4 MTPA.
Dia menjelaskan, pengembangan angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan dilakukan pada sejumlah sektor seperti prasarana dan sarana. Pada bagian prasarana, skema pengembangan secara keseluruhan dibagi menjadi 3 segmen yaitu lintas Lahat – Kertapati, lintas Prabumulih – Tegineneng, dan lintas Tegineneng – Tarahan.
Dia memaparkan, proyek pembangunan di sektor Kereta Api Logistik Lahat - Muara Enim - Prabumulih - Tarahan / Lampung dan Prabumulih - Kertapati / Palembang merupakan salah satu dari Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Perpres RI No 109/2020.
Adapun, Hingga Juni 2024, KAI telah menyelesaikan pengembangan prasarana seperti pembangunan jalur V, VI dan Badug serta pendukung Depo Simpang Tahap 3 Wilayah Divre III Palembang, penataan Emplasemen Kramasan Wilayah Divre III Palembang, persinyalan elektrik dan intermediate block Sumatera Selatan Lintas Prabumulih-Simpang Tahap 2, perbaikan fasilitas GOR Muaraenim, dan penanganan longsor Bangunan Hikmat (BH 925).
Anne menuturkan, Investasi KAI pada angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan merupakan bagian peningkatan peran serta transportasi dalam pembangunan nasional. Hal tersebut mengingat bahwa pengangkutan dengan angkutan kereta api lebih efesien dibandingkan dengan moda transportasi darat lainnya.
Baca Juga
"Selain itu ada faktor lainnya seperti ketepatan waktu, lebih ramah lingkungan, keamanan, dan keselamatan, sehingga KAI tetap dipercaya oleh mitra-mitra angkutan batu bara kami,” kata Anne dalam keterangan resminya, Kamis (1/8/2024).
Sementara itu, pengembangan prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian pada tahun ini diantaranya adalah fasilitas operasi kereta api Stasiun Kramasan, pembuatan Overpass BH 925 untuk mendukung pembangunan double track antara Muaraenim-Banjarsari, peron tinggi jalur V-VI baru Emplasemen Muaraenim, dan finalisasi double track Muaraenim-Muaralawai.
Selain itu, KAI juga tengah membangun fasilitas operasi kereta api double track Muaraenim-Muaralawai, pengembangan Depo Lokomotif Kertapati, perpanjangan 1 Jalur SF 60 Emplasemen Stasiun Lahat dan fasilitas operasi kereta api wilayah Divre III Palembang serta pengembangan prasarana lainnya agar angkutan barang di Sumbagsel berjalan dengan efektif dan efisien.
Sementara itu, dia menyebut KAI telah mendatangkan 36 lokomotif pada 2021. Selama 2021-2022 KAI juga telah mendatangkan 480 Unit Gerbong Terbuka dengan kapasitas 50 Ton dan 225 Unit Gerbong Datar (GD) kapasitas 54 Ton.
Anne melanjutkan, KAI terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun pada sektor angkutan batu bara. Tercatat KAI mengangkut 38,35 juta ton batu bara pada 2021. Catatan tersebut naik pada 2022 menjadi 45,43 juta ton, dan pada 2023 sebesar 51,02 juta ton. Sementara itu, hingga semester I/2024, KAI telah mengangkut 26,28 juta ton batu bara.
“KAI berharap dengan investasi yang gencar dilakukan pada pengembangan angkutan batu bara di Sumatera Bagian Selatan dibarengi dengan penerapan good corporate governance (GCG) akan dapat berkontribusi dalam menjaga ketahanan energi nasional,” pungkasnya.