Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Sebut Suku Bunga The Fed Bisa Turun Lebih Cepat, BI Rate Gimana?

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan suku bunga The Fed (FFR) bisa turun lebih cepat. Lantas, bagaimana dengan BI Rate?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan paparan dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (2/82024). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah), dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan paparan dalam konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, Jumat (2/82024). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melihat adanya probabilitas pemangkasan suku bunga Federal Reserve (The Fed) atau Fed Funds Rate (FFR) yang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Hal ini sejalan dengan sinyal dari The Fed pada pertemuan FOMC akhir juli 2024, yaitu FFR yang berpotensi turun pada September 2024 jika inflasi terus melandai sesuai target.

“Kalau BI melihatnya Fed Funds Rate ini kapan turunnya? Nah, ini akan semakin maju,” katanya dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024, Jumat (2/8/2024). 

Meski demikian, Perry mengatakan bahwa bank sentral masih perlu melihat perkembangan ke depan, dengan suku bunga di AS saat ini yang masih tinggi, meski European Central Bank (ECB) dan Bank of England (BoE) yang sudah mulai menurunkan suku bunga.

Di sisi lain, Perry mengatakan bahwa BI hingga Rapat Dewan Gubernur (RDG) terakhir, juli 2024, masih memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 6,25%.

Sementara itu, jika dilihat dari tren inflasi yang terus melandai di dalam negeri, ruang suku bunga acuan sebenarnya terbuka untuk turun.

Perry mengatakan keputusan mempertahankan suku bunga acuan karena BI harus memastikan risiko global terkendali dahulu.

“Karena inflasi inti rendah dan kemungkinan ke depan juga rendah, mestinya BI-Rate itu turun. Cuma memang belum bisa turun karena kami harus fokus memitigasi risiko global,” jelas Perry.

Untuk diketahui, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2024 mencatatkan deflasi sebesar 0,18% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau secara tahunan mencapai 2,51% (year-on-year/yoy).

Inflasi inti khususnya tercatat sebesar 0,18% mtm pada Juli 2024, lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,10% mtm. Secara tahunan, inflasi inti pada Juli 2024 tercatat sebesar 1,95% yoy, meningkat dari inflasi inti bulan sebelumnya sebesar 1,90% yoy.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper