Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AirAsia (CMPP) Gencar Buka Rute Baru, Jumlah Penumpang Melonjak!

PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) tercatat telah mengangkut sebanyak 3,32 juta penumpang sepanjang semester I/2024.
Pesawat AirAsia - Dok. Instagram flyairasia.id
Pesawat AirAsia - Dok. Instagram flyairasia.id

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai PT AirAsia Indonesia Tbk. (CMPP) tercatat telah mengangkut sebanyak 3,32 juta penumpang sepanjang semester I/2024.

Direktur Utama AirAsia, Veranita Yosephine, menuturkan perolehan tersebut naik 21% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, tingkat tingkat keterisian penumpang (load factor) pada paruh pertama 2024 naik sebesar 4% menjadi 87% dibandingkan dengan semester I/2023.

"Pendapatan per kilometer kursi yang tersedia [RASK] naik sebesar 8% atau Rp685 miliar, dengan peningkatan jumlah penerbangan sebesar 15% atau sebanyak 2.900 penerbangan," jelas Vera dalam keterangan resminya, Selasa (30/7/2024).

Vera menjelaskan, perusahaan selalu berupaya melakukan langkah-langkah proaktif untuk menegaskan komitmennya dalam berinovasi secara berkelanjutan dan mencari peluang baru guna meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satunya dengan membuka rute baru yang tidak hanya mencakup kawasan Asia Tenggara, tetapi juga ke Australia.

Dia melanjutkan, pada semester I/2024, AirAsia telah meresmikan dua rute baru, yaitu Denpasar-Lampung dan Jakarta-Kota Kinabalu. Sementara itu, pada Agustus 2024, perusahaan akan meresmikan empat rute internasional baru, yaitu Jakarta-Bandar Seri Begawan, Denpasar-Kota Kinabalu, Denpasar-Phuket, dan Denpasar-Cairns.

"Hal ini akan diikuti dengan pembukaan rute-rute baru lainnya ke beberapa negara di Asia pada semester II/2024," jelasnya.

Selain itu, AirAsia juga akan berupaya mengoptimalisasi penggunaan pesawat demi mengakomodir meningkatnya permintaan penerbangan baik di rute domestik maupun internasional. AirAsia selalu berkomitmen untuk terus meningkatkan strategi keberlanjutan dan kelangsungan perusahaan, sebagai salah satu upaya dalam membantu pemerintah untuk menjaga stabilitas industri penerbangan di Tanah Air.

Adapun, dari sisi keuangan AirAsia membukukan pendapatan sebesar Rp3,78 triliun pada semester I/2024. Jumlah tersebut meningkat 24% dibandingkan semester yang sama tahun 2023 sebesar Rp3,05 triliun.

Vera memaparkan, sebagian besar pendapatan berasal dari operasi penerbangan, dimana penjualan tiket kursi pesawat memberikan kontribusi sebesar Rp3,2 triliun. Menyusul di belakangnya adalah pendapatan dari bagasi dan pelayanan penerbangan sebesar Rp518,8 miliar, serta pendapatan dari ancillary sebesar Rp33,3 miliar dan kargo Rp26,5 miliar.

Dia mengatakan, Jakarta menjadi sumber pendapatan utama senilai Rp1,63 triliun, diikuti oleh Denpasar senilai Rp1,38 triliun. Sementara itu, Surabaya dan Medan masing-masing mencatat kontribusi pendapatan Rp488,54 miliar dan Rp278,84 miliar. 

Adapun, peningkatan pendapatan usaha semester I/2024 tercatat sebesar 24% atau sebesar Rp733 miliar, diikuti dengan peningkatan biaya operasional sebesar 19% dari tahun sebelumnya atau Rp665 miliar.

"Biaya yang dimaksud tidak mencakup laba rugi selisih kurs dari transaksi dalam mata uang asing," katanya.

Dia mengatakan, AirAsia mengalami kerugian sebesar Rp581,91 miliar, atau membaik sekitar 5% jika dibandingkan dengan semester I/2023. Kerugian yang dimaksud tidak mencakup laba/rugi selisih kurs dari transaksi dalam mata uang asing.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper