Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa secara saat ini kondisi global sangatlah dinamis, hal ini pun dialami dari sisi domestik, apalagi di tengah transisi pemerintahan.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Edina Rae mengatakan perekonomian global secara umum menunjukkan pelemahan dengan data perekonomian Amerika Serikat. Kondisi itu tercatat lebih rendah dari ekspektasi di tengah inflasi yang masih sticky atau melekat kuat di perekonomian AS.
“Data terakhir situasi membaik, dan nampaknya ada analisis terakhir bahwa konsumen AS berada pada puncaknya,” ujarnya dalam Bisnis Indonesia Midyear Challenges 2024 bertajuk 'Meneropong Prospek Ekonomi di Tengah Perubahan Geopolitik dan Kebijakan Pemerintah', Senin (29/7/2024).
Menurutnya, ini memberikan ekspektasi bahwa mungkin fed fund rate (FFR) semester II/2024 bisa terjadi penurunan, sehingga diharapkan tekanan likuiditas global dapat mereda dan mendorong pertumbuhan ekonomi termasuk Indonesia.
Dian menyebut, berdasarkan data Dana Moneter Internasional (IMF) dan Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD). Kedua lembaga internasional ini memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global mencapai 3,7% dan 3,1% pada 2024.
Lebih lanjut, Dian menyebutkan hal ini pun perlu diwaspadai, apalagi dengan adanya perlambatan ekonomi sejumlah negara, mitra dagang China dan perubahan politik AS.
Baca Juga
“Karena, Pilpres November AS dapat mempengaruhi kebijakan perekonomian yang diambil,. Saat Joe Biden turun dan Kamala Harris naik akan memberikan suatu warna tersendiri di kampanye,” ujarnya.
Di sisi lain, di tengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi domestik diproyeksi oleh IMF dan OECD mencapai 5% dan 5,1%.
Terakhir, Dian menyebut pertumbuhan ekonomi domestik pada 2024 ini sejalan dengan triwulan I/2024 yang berada di kisaran 5,11% yang dipengaruhi tingkat inflasi terjaga, surplus neraca perdagangan, cadangan devisa dan dukungan pemerintah yang mendorong kinerja ekonomi nasional serta adanya intermediasi perbankan yang didukung dengan kecukupan modal dan likuiditas yang memadai.