Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut Bantah Rencana Peluncuran BBM Baru, Begini Penjelasannya

Menko Marinves Luhut Pandjaitan angkat bicara terkait dengan rencana peluncuran bahan bakar minyak atau BBM jenis baru.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan usai mengikuti gelar wicara bertajuk ‘Ngobrol yang Paten-Paten Aja Bareng Menko Marinves’ di Menara Global, Kuningan, Jakarta, Selasa (4/6/2023). Dok ANTARA
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan usai mengikuti gelar wicara bertajuk ‘Ngobrol yang Paten-Paten Aja Bareng Menko Marinves’ di Menara Global, Kuningan, Jakarta, Selasa (4/6/2023). Dok ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves) Luhut Pandjaitan angkat bicara terkait dengan rencana peluncuran bahan bakar minyak atau BBM jenis baru.

Luhut menyatakan bahwa tidak ada BBM jenis baru yang bakal diluncurkan. Namun, dia mengungkapkan bahwa pemerintah akan meningkatkan kualitas dari BBM yang sudah ada saat ini dengan meluncurkan BBM yang memiliki kandungan sulfur berstandar Euro IV dan V.

"Nggak ada BBM baru. Masih sama. Namun dengan kualitas yang lebih bagus, Euro IV, Euro V. Kita mau standar ke situ," kata Luhut usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang secara resmi membuka peluncuran program Golden Visa di Grand Ballroom, The Ritz Carlton Jakarta, Kamis (25/7/2024).

Luhut mengungkapkan bahwa sejauh ini terdapat dua opsi yang akan ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kualitas BBM.

Pertama, kata Luhut melalui integrasi dengan produk ramah lingkungan bioetanol ataupun penyesuaian pengelolaan kilang untuk produksi BBM sulfur rendah.

Menurutnya, dengan opsi tersebut akan berdampak terhadap penambahan beban produksi, sehingga hal tersebut yang menjadi landasan akan ada kenaikan harga BBM yang dilakukan secara bertahap untuk yang non-subsidi.

Adapun, opsi yang kedua adalah penyesuaian pengelolaan kilang untuk produksi BBM sulfur rendah.

"Pilihannya bioetanol atau nanti anunya [kilang] Pertamina di-refurbished sehingga nanti mereka memproduksi bensin yang low sulfur. Tapi kan refinery-nya harus diperbaiki, karena refinery kita itu lama kan jadi harus ada penyesuaian sana sini," ujar Luhut.

Seiring dengan rencana peningkatan kualitas BBM, Luhut menyampaikan bahwa bakal ada kenaikan harga BBM nonsubsidi yang akan dilakukan secara bertahap.

Dia menjelaskan bahwa kenaikan harga secara bertahap untuk BBM nonsubsidi ini akan dilakukan agar tak membebani masyarakat.

"Pikiran kami kalau pun nanti dengan perbaikan, ini integrated ini, nanti bisa saja penaikannya [harga BBM] nanti Rp10 atau Rp20 overtime jadi tidak terasa," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pemerintah bakal menguji coba produk bahan bakar minyak (BBM) baru dengan kandungan sulfur yang lebih rendah pada 17 Agustus 2024.

Menteri ESDM, Arifin Tasrif menyampaikan bahwa BBM tersebut bakal dicampur dengan bauran bahan bakar nabati atau BBN. Hal ini dilakukan untuk menekan konten sulfur ke level paling rendah dengan standar acuan saat ini setara Euro IV atau kandungan sulfur 50 part per million (ppm).

“Kita cari bahan pencampur yang memang bisa mengurangi sulfur konten. Kalau sekarang kita kan masih 500 ppm-an, kalau standar Euro V kan sudah harus di bawah 50 ppm,” kata Arifin di Kementerian ESDM dikutip, Minggu (14/7/2024).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper