Bisnis.com, JAKARTA – Layanan internet Starlink milik SpaceX kembali dibuka di salah satu rumah sakit di Jalur Gaza, lebih dari lima bulan setelah mendapat izin layanan dari pemerintah Israel.
Melansir reuters, pengaktifan kembali layanan ini diumukan oleh CEO SpaceX Elon Musk di situs media sosial X pada Selasa (23/7/2024)., hanya lebih dari lima bulan setelah menerima izin untuk memulai layanan di sana dari pemerintah Israel.
Musk mengatakan inisiasi layanan ini dilakukan dengan dukungan dari UEA dan Israel.
”Starlink sekarang aktif di rumah sakit Gaza dengan dukungan dari @UAEmediaoffice dan @Israel,” tulis Elon Musk di X (@elonmusk).
Perusahaan dan kementerian komunikasi Israel pada bulan Februari lalu menyetujui serangkaian langkah yang akan memungkinkan penggunaan Starlink di rumah sakit lapangan yang dijalankan oleh Uni Emirat Arab sambil mencegah akses untuk Hamas.
Starlink populer di banyak wilayah konflik. Investigasi Bloomberg pada Maret mengungkap banyak contoh peralatan yang diperdagangkan dan diaktifkan secara ilegal atau tanpa izin pemerintah di berbagai negara, termasuk Yaman dan Sudan.
Baca Juga
Pengumuman inisiatif Gaza ini muncul ketika SpaceX sedang mencari distributor resmi untuk mengoperasikan layanan internet satelit di Sudan, di mana para sukarelawan dan petugas kesehatan telah menggunakan Starlink untuk memberikan bantuan selama perang saudara yang dimulai pada bulan April tahun lalu.
Kelompok-kelompok kemanusiaan telah meminta Starlink untuk mempertahankan layanannya di negara tersebut di tengah pemadaman internet nasional yang menghambat upaya pemberian bantuan.
Starlink secara resmi tersedia di sebagian besar Eropa dan Amerika Utara dan Selatan serta di belahan dunia lain seperti Jepang, Nigeria dan Australia, menurut peta di situs web Starlink.
Peta Starlink tentang negara-negara yang memiliki ketersediaan layanan tidak mencakup negara mana pun di Timur Tengah.