Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), Nixon L.P. Napitupulu memprediksi kuota rumah subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bakal habis pada Agustus 2024.
Nixon menjelaskan, realisasi penyaluran FLPP bergerak lebih cepat pada tahun ini. Bahkan, Nixon menyebut serapannya telah mencapai 80% dari total kuota tersedia sebesar 166.000 unit.
“FLPP sih bisa dibilang ini lebih cepat dari tahun lalu ya [serapannya], dan biasanya gitu. Kalau kuotanya turun, orang ngebut, mungkin prinsipnya takut tidak kebagian kali,” tuturnya saat ditemui di sela-sela agenda Rakernas Apersi di Jakarta, Senin (23/7/2024).
Bos BBTN itu lantas memproyeksi bila geliat serapan tersebut terus berlanjut, maka pada Agustus 2024 kuota FLPP yang disalurkan pemerintah bakal terserap sepenuhnya atau selambat-lambatnya bakal habis pada September 2024.
Dia lantas menjelaskan, secara nasional program FLPP yang bakal disalurkan nilainya sebesar Rp20 triliun. Di mana, BBTN bakal menyalurkan sekitar 75% hingga 80% dari anggaran yang tersedia.
Nixon menjelaskan, di tengah pasar properti yang tengah bergairah, dia berharap kuota FLPP tahun ini dapat ditambah sebanyak 30.000 unit hingga 35.000 unit.
“Karena kalau ini [penyaluran FLPP] tiba-tiba stop [karena kuota habis] memang problem sih, kasihan juga jadi [dikhawatirkan berdampak pada] banyak rumah tidak laku,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkap telah memberikan usulan tambahan kuota FLPP ke Kementerian Keuangan. Akan tetapi, hingga kini belum mendapat jawaban dari Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan dan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Triono Junoasmono (Yongki), menjelaskan hingga kini usulan tersebut masih dalam proses pembahasan di Kementerian Keuangan.
“Ini sedang dibahas sama mereka [Kementerian Keuangan], kita belum bisa [statement] karena itu domainnya di Kemenkeu ya, intinya sudah kita ajukan,” jelasnya.
Sebagai informasi, kuota FLPP 2024 yang digulirkan pemerintah sebanyak 166.000 unit. Posisinya turun bila dibandingkan dengan tahun 2023 mencapai 229.000 unit.
Adapun saat ini, serapan kuota FLPP dilaporkan mencapai 22.000 unit per bulan. Karenanya, bila pemerintah tak segera menginjeksi tambahan kuota FLPP dikhawatirkan posisinya akan habis pada September 2024.