Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM: Transaksi Perdagangan Karbon PLTU pada 2023 Tembus Rp84,17 Miliar

Total transaksi perdagangan karbon di sektor PLTU pada 2023 mencapai 7,1 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) atau senilai Rp84,17 miliar.
pltu sumsel 8, ptba, pltu
pltu sumsel 8, ptba, pltu

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat total transaksi perdagangan karbon di sektor pembangkit listrik pada 2023 mencapai 7,1 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e) atau senilai Rp84,17 miliar.

Sekretaris Jendral (Sekjen) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, volume sebanyak 7,04 juta ton setara CO2e didapatkan melalui transaksi perdagangan emisi melalui mekanisme langsung.

“Berdasarkan dari hasil transaksi perdagangan karbon di tahun 2023, terdapat total transaksi sebesar 7,1 juta ton CO2 ekuivalen atau senilai Rp84,17 miliar,” kata Dadan dalam webinar Perdagangan dan Bursa Karbon Indonesia 2024, Selasa (23/7/2024).

Kementerian ESDM, kata Dadan, bekerja sama dengan Bursa Karbon atau IDX Carbon untuk mendukung pelaksanaan perdagangan karbon. 

Terlebih, Dadan mengakui bahwa perdagangan karbon di Tanah Air merupakan barang baru dan memang perlu adanya sosialisasi atau kerja sama antarlembaga.

“Kami menyadari bahwa pelaksanaan perdagangan karbon ini merupakan hal yang baru sehingga kami terus melaksanakan kegiatan dan aksi yang mencakup, antara lain sosialisasi, peningkatan kapasitas SDM, evaluasi, dan fasilitasi kepada para pemangku kepentingan yang terlibat,” ucapnya.

146 PLTU Ikut Perdagangan Karbon Tahun Ini 

Kementerian ESDM menyebut, adanya penambahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang mengikuti perdagangan karbon pada 2024. Dadan mengatakan, pada tahun lalu atau 2023 total peserta perdagangan karbon sebanyak 99 PLTU.

Adapun, pada 2024, pihaknya memprediksi adanya penambahan sebanyak 47 PLTU dalam perdagangan karbon ini.

“Untuk tahun ini jumlah peserta menjadi 146 unit dengan adanya tambahan kapasitas unit PLTU batu bara dengan kapasitas yang lebih besar atau sama dengan 25 MW,” kata Dadan.

Dadan menyampaikan, meski adanya penambahan angka peserta dalam perdagangan karbon, dirinya tidak akan berpuas diri. Sebab, ESDM terus berupaya adanya penambahan peserta perdagangan karbon pada sektor pembangkit listrik.

“Jadi kami terus meningkatkan dari sisi peserta yang ikut di dalam perdagangan karbon secara khusus untuk pembangkit tenaga listrik,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper