Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Acuan (HBA) Juli 2024 Kompak Memanas, Tertinggi US$130,44 per ton

Harga batu bara acuan (HBA) untuk Juli 2024 untuk semua jenis kalori menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau Juni 2024.
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). JIBI/Bisnis/Abdurachman DORONG HILIRISASI BATU BARA
Truk membawa batu bara di tambang milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim , Sumatra Selatan, Rabu (18/10/2023). JIBI/Bisnis/Abdurachman DORONG HILIRISASI BATU BARA

Bisnis.com, JAKARTA - Harga batu bara acuan (HBA) untuk Juli 2024 untuk semua jenis kalori menguat dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau Juni 2024.

HBA bulan ini ditetapkan lewat dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 166.K/MB.03/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan Juli Tahun 2024 yang ditetapkan pada tanggal 19 Juli 2024

HBA untuk batu bara kalori tinggi dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR pada Juli 2024 naik ke level US$130,44 per ton, dari sebelumnya US$123,00 per ton pada Juni 2024. 

Selanjutnya, HBA dengan kalori 5.300 kcal/kg GAR ditetapkan senilai US$91,85 per ton atau naik dibandingkan dengan harga acuan bulan sebelumnya di level US$88,65 per ton. 

Untuk HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR berada di level US$56,09 per ton, nilai ini naik dari acuan sebelumnya di level US$54,79 per ton. 

Kemudian, HBA batu bara dengan kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR berada di level US$36,22 per ton, juga mengalami kenaikan dari HBA bulan sebelumnya di angka US$35,82 per ton. 

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, harga batu bara global kontrak Juli 2024 di ICE Newcastle melemah 0,07% ke level US$135 per metrik ton pada penutupan perdagangan Senin (22/7). Sementara, kontrak Agustus 2024 menguat 0,29% ke level US$139,40 per metrik ton.

Mengutip ETEnergyWorld, Survei Ekonomi 2023-2024 menuturkan bahwa batu bara diperkirakan akan terus menjadi tulang punggung sistem energi India selama dua dekade mendatang.

Dalam laporan tersebut juga diungkapkan bahwa teknologi penghilang dan penangkap karbon dioksida, serta pemanfaatan karbon perlu dieksplorasi untuk mengurangi emisi dari penggunaan batu bara. 

“Pengurangan penggunaan batu bara akan sangat bergantung pada impor mineral penting yang dibutuhkan untuk energi terbarukan dan penyimpanan baterai, kecuali negara ini berinvestasi dalam pengembangan teknologi berdasarkan sumber daya mineral yang tersedia secara domestik dan teknologi yang memungkinkan penggunaan kembali, pemulihan, dan daur ulang mineral penting,” pungkas laporan tersebut. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper