Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Yen Melemah, Investasi Jepang ke Asean Terus Menurun

Kadin Jepang menuturkan bahwa investasi langsung Jepang ke Asean mengalami penurunan karena yen yang melemah.
Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di Asean (FJCCIA) menggelar dialog dengan Sekretaris Jenderal Asean Kao Kim Hourn dalam Dialog Tahunan ke-16 di Jakarta, Rabu (17/7/2024)./Bisnis-Jessica Gabriela Soehandoko
Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di Asean (FJCCIA) menggelar dialog dengan Sekretaris Jenderal Asean Kao Kim Hourn dalam Dialog Tahunan ke-16 di Jakarta, Rabu (17/7/2024)./Bisnis-Jessica Gabriela Soehandoko

Bisnis.comJAKARTA - Investasi langsung dari Jepang ke negara-negara Asean terus menurun akibat melemahnya nilai tukar yen Jepang. 

Ketua Federasi Kamar Dagang dan Industri Jepang di Asean (FJCCIA) Sawamura Takero menuturkan bahwa menurunnya Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia telah menurun 10% pada 2022 jika dibandingkan pada 2019. 

“Yen Jepang saat ini sedang melemah. Jadi ini adalah sesuatu yang harus menunggu kami di perusahaan Jepang untuk berinvestasi. Bukan hanya Asean, kawasan lain juga ikut terkena pelemahan yen Jepang,” jelasnya ketika ditemui di Sekretariat Asean, Jakarta, Rabu (17/7/2024). 

Meskipun yen melemah, Sawamura menuturkan bahwa perusahaan Jepang memiliki banyak anak perusahaan di luar negaranya. Oleh sebab itu, dividen perusahaan yang diberikan ke kantor pusat di Jepang cukup meningkat dan memiliki modal yang cukup untuk dimanfaatkan. 

Pemanfaatan modal tersebut dilakukan untuk berinvestasi di negara lain di luar Jepang. Ini merupakan strategi yang dipikirkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang, dengan kembali menekankan bahwa pihaknya memiliki uang yang cukup untuk mengembangkan bisnis di luar negaranya. 

“Karena Jepang juga mempunyai masalah yang harus dihadapi. Laju pertumbuhan menurun, dan masyarakat menjadi masyarakat lanjut usia (menua). Itu sebabnya kita harus meningkatkan bisnis kita di luar Jepang untuk memanfaatkan modal yang cukup ini,” pungkasnya. 

Adapun, sektor yang diminati perusahaan Jepang untuk berinvestasi di Asean menurutnya sebagian besar adalah manufaktur, kemudian seperti sektor semikonduktor, energi hijau, energi terbarukan, dan lainnya. 

Sebagai catatan, FJCCIA melakukan dialog dekan Sekretaris Jenderal Asean, Kao Kim Hourn dalam Dialog Tahunan ke-16 untuk membahas kontribusi perusahaan Jepang terhadap Asean pada Rabu (17/7). Sawamura menuturkan bahwa dialog ini juga dilakukan untuk meningkatkan iklim investasi di Asean. 

“Dapat dikatakan bahwa FDI dari Jepang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2019 atau 2021. Dengan latar belakang ini, untuk merevitalisasi investasi di Asean, kami berharap lingkungan investasi di Asean akan lebih ditingkatkan agar lebih menarik untuk kegiatan, termasuk dialog ini,” jelasnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper